Terdampak pandemi, pilot ini banting setir jadi pedagang mi ayam

Kamis, 13 Agustus 2020 | 15:36 WIB Sumber: Kompas.com
Terdampak pandemi, pilot ini banting setir jadi pedagang mi ayam

Megah Putra Perkasa pilot maskapai komersial kini menjual mie ayam untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan membuka warung di Ruko Granada Square BSD Tangerang Selatan, Rabu (12/8/2020)(KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)


PROFESI - Pak Megah, begitu sapaan akrab pria yang kini sibuk melayani pelanggannya di belakang gerobak mi ayam di warung makan Majelis, sejenis foodcourt di bilangan Ruko Granada Square BSD Tangerang Selatan.

Megah adalah seorang pilot yang terkena imbas pandemi Covid-19. Ia dirumahkan.

Di sela-sela kesibukannya, pilot dengan nama lengkap Megah Putra Perkasa menyempatkan diri untuk berbincang sejenak bersama Kompas.com tentang awal keberaniannya menghadapi krisis Covid-19 dengan banting setir menjadi penjual mi ayam.

Baca Juga: Bakmi favorit para pilot dan pramugari

"Sewaktu mulai ada pembatasan, kira-kira bulan April ya, saya bersama teman-teman yang lain sudah mulai dirumahkan karena tidak ada penerbangan waktu itu," tutur Megah.

Pilot yang sudah menerbangkan pesawat maskapai komersial selama 13 tahun ini sempat tertekan dengan keadaan yang kian tak pasti.

Salah satu sektor usaha yang terkena dampak adalah penerbangan. Ratusan pilot dan ribuan pekerja di sektor penerbangan yang terpukul, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan.

Megah harus memutar otak bagaimana menghidupi keluarganya. Empat anaknya masih usia sekolah. Awalnya, Megah mencoba bertahan dengan sekadar melanjutkan usaha berjualan baju via online yang sudah lama ditekuni istrinya. Namun, hasilnya tidak cukup untuk kebutuhan keluarga.

Baca Juga: Kemperin: Ekspor makanan dan minuman bisa meningkat empat kali lipat

"Bagaimana saya berpikir agar harus ada tambahan untuk kebutuhan, anak-anak saya keempat-empatnya masih sekolah, dan di swasta, biayanya lumayan," tutur dia.

Sampai akhirnya dia melihat seorang status temannya di media sosial, sesama pilot, yang kini menjadi penjual ikan laut keliling dengan menggunakan boks. "Saya bukan yang pertama, justru saya melihat teman saya ini. Luar biasa," kata Megah.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru