Tips Mencegah dan Menghadapi Cedera

Rabu, 11 Juli 2018 | 20:18 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Tips Mencegah dan Menghadapi Cedera


0 - Cedera atau kondisi yang mengganggu saat berolah raga sehingga membuat aktivitas olahraga berhenti, tentu menjadi mimpi buruk bagi setiap orang. Apalagi jika cedera itu datang pada saat persiapan menghadapi perlombaan atau pas di tengah event misalnya lari.

Sebelum mengambil kesimpulan apakah Anda cedera atau tidak, Andhika Raspati, dokter spesialis Kedokteran Olahraga memberikan beberapa gambaran agar bisa membedakan mana cedera dan mana kecapaian. 

Kalau sekadar kecapaian biasanya kondisi tubuh yang letih seusai latihan tapi biasanya bisa puluh dalam dua atau tiga hari. Sedangkan kategori cedera: pertama, biasanya terasa nyeri yang diikuti pembengkakan pada otot maupun sendi. "Yang paling sering menimpa pelari adalah cedera pada otot dan sendir. Nyeri di samping luar lutut, telapak kaki sakit, tulang kering terasa ngilu," kata Andhika dalam acara talk show bertema "How to prepare yourself before race day", di sela pengambilan perlengkapan peserta lari BNI-UI Half Marathon 2018 yang berlangsung di atrium FX Sudirman Jakarta, Rabu (11/7) petang.

Sedangkan cedera yang kedua adalah cedera yang menyebabkan atlet kehilangan kesadaran, halusinasi dan lain-lain saat melakukan aktivitas olah raga. Nah cedera yang kedua ini bisa terjadi karena beberapa sebab, dan kebanyakan karena kekurangan cairan atawa dehidrasi.
Ada beberapa cara pencegahan cedera saat berolahraga lari. Misalnya memahami mana bagian tubuh yang sering merasakan sakit berlebihan atau cedera.

"Biasanya cedera pelari itu tidak datang tiba-tiba akibat kontak langsug seperti di sepakbola. Tapi cedera pelari lebih sering datang kambuh lagi, karena yang cedera biasanya otot dalam bukan luar," katanya.

Dengan memahami mana otot yang sering mengalami cedera saat berlari maka agar tidak kambuh saat di tengah even, maka perlu latihan rutin di bagian yang sering sakit tersebut. Latihan memperkuat otot seperti ini bisa mencegah terjadinya cedera.

Ketiga, saat terjadi keram otot, jangan menggunakan semprotan dingin sebab semprotan dingin hanya efektif untuk pengobatan luar. Karena keram otot ini terjadi lantaran otot sudah kecapaian maka perlu dilakukan perenggangan otot. "Ingat kalau bisa perengganggan otot jangan dilakukan sendirian tapi minta bantuan orang lain atau tenaga medis terdekat," katanya.

Ia menyarankan saat terjadi keram pada saat lari, sebaiknya menggunakan krim yang sifatnya hangat atau panas. Dengan cara ini otot menjadi lebih rileks. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar

Terbaru