Penjualan mobil yang terus naik ikut mendongkrak beberapa bisnis pendukungnya. Salah satunya adalah produk navigasi atau biasa disebut Personal Navigation Device (PND). Biasanya, orang menyebut produk ini sebagai Global Positioning Systems (GPS). Fungsinya adalah pengganti peta sebagai pemandu arah dan lokasi bagi pemilik mobil.
Di pasar, produk GPS navigasi ini cukup beragam, mulai ukuran layar 3 inci sampai 7 inci. Tapi, umumnya produk ini terbagi dalam dua kategori: harga di bawah Rp 1 juta dan di atasnya. Biasanya, produk di bawah Rp 1 juta tidak memiliki distributor resmi. Tapi, kalau pun ada, biasanya mereka merupakan pengimpor besar yang berani memberi garansi, seperti PT Super Spring (RajaGPS.com) lewat produknya Super Spring.
Produk GPS murah kebanyakan diimpor dari China atau Taiwan. Direktur PT Super Spring, Arianto Furiady bilang, produk yang paling laris adalah GPS navigasi dan GPS tracker. Tahun ini, Arianto menargetkan penjualan GPS Navigasi bisa mencapai 1.000 unit per bulan. "Mungkin karena terdorong faktor harga yang murah," katanya.
Produk GPS berbanderol harga di atas Rp 1 juta per unit biasanya keluaran merek tenar. Salah satu distributor besar produk GPS bermerek adalah PT Otomasi Groups. Menurut Dea Gunaris, GPS yang paling laris masih didominasi oleh GPS navigasi atau GPS mobil, GPS survei, GPS penerbangan, disusul GPS olahraga. Merek-merek yang kebanyakan dicari pembeli adalah Holux, Garmin, Trimble, Brunton. "Penjualan GPS mobil bisa di atas lima unit per hari," kata Gunaris.
Disokong gaya hidup
Permintaan GPS navigasi terus meningkat beberapa tahun terakhir dipicu oleh semakin banyak orang yang tahu fungsi GPS sebagai alat navigasi. "Sejak menjual kali pertama di tahun 2008, rasanya susah sekali. Karena itu, kami harus terus mengedukasi pasar," ujar Arianto.
Gunaris membenarkan, tren permintaan GPS navigasi terjadi setelah tahun 2008. Ada beberapa faktor. Pertama, penjualan GPS memang masih disokong oleh tuntutan kebutuhan GPS sebagai pendukung kerja. Misalnya, untuk bidang pertanian, geologi, hingga penerbangan.
Tetapi, faktor kedua yang cukup menentukan adalah kebutuhan GPS tumbuh lantaran produk ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Saat ini, orang sudah biasa memanfaatkan saat berolahraga sepeda gunung, mancing, naik gunung, dan sebagainya. Selain itu, kesadaran akan risiko kehilangan mobil membuat orang mencari GPS tracker, yang menjadi solusi memantau kendaraan di mana pun.
Ketiga, penjualan GPS naik juga disebabkan karena peningkatan teknologi alat GPS. Misalnya, database peta semakin lengkap dan cara pembaruan (update) peta juga semakin mudah.
Bahkan, produk GPS sekarang sudah semakin fungsional lantaran dilengkapi dengan beberapa fitur tambahan seperti pemutar musik, pemutar video, membaca buku elektronik, menampilkan foto, dan menangkap siaran televisi. Bahkan, mulai berkembang GPS yang dilengkapi dengan sistem Android yang memudahkan penggunanya berselancar lewat internet.
Meski beberapa produk smartphone terbaru sudah dilengkapi fungsi navigasi berbasis A-GPS, produk GPS navigasi tetap belum tergantikan. Sebab, fitur A-GPS yang berbasis peta dari Google Map masih tergantung pada kekuatan sinyal ponsel. Berbeda dengan GPS yang menangkap sinyal langsung dari satelit tanpa biaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News