Tujuh ceker gurih di kuah Soto Ceker Pak Ali

Senin, 02 Januari 2012 | 11:03 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 2 - 8 Januari 2012
Tujuh ceker gurih di kuah Soto Ceker Pak Ali

ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/NZ


Walau sebagian orang merasa jijik, kaki ayam alias ceker mulai punya banyak penggemar. Sekarang, makin banyak pedagang makanan yang memakai cakar ayam sebagai bahan pelengkap kudapannya. Khususnya soto ayam dan mi ayam.

Nah, bagi Anda yang tinggal di wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya – pastinya doyan ceker atau yang penasaran dengan rasa ceker – ada kedai soto ceker yang rasa cekernya betul-betul gurih. Tentu, rasa sotonya juga benar-benar sedap di lidah. Namanya: Soto Ceker Pak Ali, yang terletak di daerah Gandaria, Kebayoran Baru.

Maklum, warung yang khusus menyajikan soto ceker yang lezat di Ibukota memang tidak banyak. Posisi kedai Soto Ceker Pak Ali, dari arah Blok M, begitu sampai di pertigaan Polsek Kebayoran Baru, Anda harus membelokkan kemudi mobil ke kanan melewati Pasar Taman Puring. Kemudian, ambil kiri menuju arah Gandaria.

Setelah itu, Anda masuk ke Jalan Gandaria 5 atau 6 yang ada di kiri jalan, terus saja sampai ketemu masjid besar. Di dekat masjid itu ada sebuah taman. Di situlah kedai Soto Ceker Pak Ali bercokol sejak tahun 1990 silam. Persisnya, di Jalan Gandaria Tengah 1.

Lantaran letaknya di sekitar Taman Gandaria, kedai ini lebih populer dengan sebutan Soto Ceker Taman Gandaria. Tapi, awas, di Taman Gandaria ada dua kedai soto ceker. Cuma, Soto Ceker Pak Ali lebih kondang dan lebih dulu membuka usaha di taman tersebut.

Sebagai penanda, pemilik kedai memasang spanduk kecil di pohon yang ada di taman itu bertuliskan: Soto Ceker Pak Ali. Tanda mencolok lainnya, di sekitar warung parkir sederet mobil milik pengunjung.

Ya, kebanyakan pengunjung kedai yang buka mulai jam setengah enam sore ini datang membawa mobil. Namun, “Saya tidak pernah menghitung jumlah pengunjung yang datang, tapi kalau ramai saya menghabiskan 50 kilogram ceker sehari, kalau sepi 40 kilogram,” kata Sugianto, anak pemilik kedai Ali, yang juga menjadi penanggung jawab warung ini.

Di trotoar dan pinggir jalan terhampar beberapa meja. Masing-masing meja memiliki empat hingga enam kursi beratapkan bintang di langit. Di atas meja, menyala dengan temaram, lilin yang ditempatkan dalam gelas plastik bekas air mineral. Di seberang trotoar, ada tiga meja panjang di halaman sebuah rumah dengan atap tenda. Di depan rumah itu, ada gerobak dorong khas kakilima. Di gerobak inilah semua pesanan soto dibuat dan diracik.

Isi tujuh ceker

Silakan pilih meja dan Anda bisa langsung memesan makanan. Ada dua menu: soto ayam dan soto ceker. Untuk soto ayam, bahannya sama saja seperti soto ayam lainnya, yakni bihun, taoge, suwiran daging ayam, plus dua ceker.

Di dalam soto ceker, pelayan di kedai ini menyebutnya dengan soker – singkatan dari soto ceker – ada tujuh ceker tanpa bihun, taoge, dan suwiran daging ayam.

Selera makan Anda akan langsung terbit ketika aroma nasi putih bertabur bawang goreng dan soto panas yang dihidangkan di meja meruap. Sepintas, tidak ada yang istimewa dari tampilannya. Kuahnya yang tidak bersantan berwarna kuning, tidak terlalu bening tapi juga tak terlalu keruh.

Namun, begitu menyeruput kuahnya, barulah terasa keajaibannya. Rasa gurih dan segar langsung menyerang lidah. Bukan cuma berasal dari ramuan rempah-rempah tradisional, seperti bawang putih, kunyit, dan sereh, melainkan juga dari kuah rebusan ceker yang penuh kaldu. Sambal dan kecap juga tersedia untuk menyempurnakan rasa sesuai selera.

Tak heran, rasa cekernya nikmat bukan kepalang. Anda yang tidak terlalu senang ceker, ada baiknya ikut mencoba ceker yang satu ini, dijamin Anda pasti ikut suka. Tak perlu khawatir rasanya bakal anyir dan cekernya berlendir. Sebab, rasa cekernya sungguh-sungguh sedap dan tidak pedas.

Selain bumbunya meresap ke dalam daging ceker, kulit dan dagingnya pun lunak sehingga memudahkan Anda menyantapnya. “Cekernya memang sengaja kami rebus selama dua jam lebih agar empuk,” ungkap Sugianto berbagi resep.

Meskipun disediakan sendok dan garpu, menyantap ceker rasanya memang lebih afdal jika memakai tangan.

Sebagai teman makan soto, ada keripik kulit ayam dan keripik udang serta sate jeroan ayam. Buat yang belum pernah mencoba, keripik kulit ayam yang dibuat khusus oleh kedai ini layak Anda coba. Rasanya yang garing dan gurih memang sangat pas menjadi teman menyantap soto ceker.

Harga satu porsi soto ayam maupun ceker murah saja,
Rp 8.000. Sementara, harga keripik kulit ayam Rp 5.000 per bungkus dan keripik udang hanya Rp 1.000 sebungkus.


Soto Ceker Pak Ali
Jl. Gandaria Tengah 1 Kebayoran Baru, Jakarta.
Telepon (021) 96249567

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru