Victor Sandjaja: Komik lokal tak kalah menarik

Senin, 23 Mei 2011 | 10:35 WIB   Reporter: Hendra Gunawan
Victor Sandjaja: Komik lokal tak kalah menarik

ILUSTRASI. Akuisisi Microsoft terhadap TikTok seperti 'piala racun', apa maksud Bill Gates?. ;Sumber foto : gds.it


Tak selamanya komik asal Jepang lebih baik dari komik buatan lokal. Paling tidak begitulah pendapat Victor Sandjaja. Vice President Director
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia ini menilai, komik lokal memiliki ragam cerita yang tak kalah menarik untuk dibaca, khususnya komik yang mengangkat cerita pewayangan.

Bahkan, banyak manfaat yang bisa dipetik dari komik wayang, mulai dari sejarah hingga filosofi yang membangun. Ada satu filosofi tentang pekerjaan yang Victor adopsi dari cerita bergambar itu. “Ketika menekuni suatu pekerjaan, kita harus menyenangi pekerjaan itu jika ingin hasilnya bagus,” katanya di sela-sela peluncuran Allianz Tower pada Rabu (18/5) pekan lalu.

Penyabet gelar master teknik elektro dari Technische Universitaet Berlin, Jerman, ini tidak hanya gemar membaca komik wayang, tapi juga menjadi kolektor. Saat ini, sudah tak terhitung jumlah komik yang berderet rapi di rak buku dalam salah satu ruangan rumahnya, mulai dari epos Mahabarata, Ramayana, hingga Purwa. “Semua komik karya R.A. Kosasih sudah saya punya, yang belum karya Oerip dan Ardisoma,” ujarnya.

Untuk bisa mendapatkan komik wayang yang menjadi koleksinya itu, Victor barus berjuang keras. Sebab, rata-rata komik tersebut adalah komik jadul yang terbit antara tahun 1950-an sampai 1980-an. Jarang sekali toko buku yang masih menjualnya.

Tapi, semakin sulit berburu komik wayang, Victor justru semakin tertantang. Biasanya, ia hunting ke sejumlah toko komik yang ada di Jakarta dan Bandung. Cuma, “Sekarang rata-rata cetakan ulang yang bahasanya sudah pakai ejaan yang disempurnakan,” kata pria yang sudah bekerja selama 21 tahun di Allianz ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru