Yuk, melompat tinggi dengan egrang besi

Senin, 30 Mei 2011 | 11:04 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, 30 Mei - 5 Juni 2011
Yuk, melompat tinggi dengan egrang besi

ILUSTRASI.


Meski terbilang baru di Indonesia, bocking sudah menyedot perhatian banyak orang, khususnya kaum muda. Para jumper kemudian membentuk Indojumpstilts yang punya misi memperkenalkan permainan yang mirip dengan egrang ini.

Awalnya, orang mengenal permainan ini sebagai skyrunner. Tapi, sebetulnya, nama itu adalah salah satu merek alat permainan ini. Nama asli permainan yang menggunakan alat semacam egrang itu adalah bocking. Tapi, di sini, para penggila permainan ini menyebutnya sky jumper.

Kata bocking dicomot dari nama penemu permainan ini, Alexander Boeck. Aerospace engineer asal Jerman ini melahirkan permainan yang kemudian mewabah ke seantero dunia ini pada tahun 1999.

Bocking mulai masuk ke Indonesia di tahun 2009. Saat itu, hanya segelintir orang yang memainkan alat yang bisa digunakan untuk melompat sekaligus berlari tersebut. Sekarang, jumlah penggemar bocking makin banyak. Sebanyak 50 jumper, begitu julukan para pengguna egrang modern, tergabung dalam Indojumpstilts. Komunitas bocking yang baru berdiri pada Februari 2011 ini menyebut alat yang memiliki per (spring) di bagian belakang itu dengan jumping stilts.

Indojumpstilts yang lahir dari tangan lima jumper punya misi penting, yakni menularkan virus bocking di Indonesia. Jadi, komunitas ini tak sekadar menjadi wadah para jumper.

Achmad Maghfur, salah satu pendiri Indojumpstilts, mengungkapkan, permainan ini unik, sporty, dan ekstrem sehingga mulai banyak orang yang menggemarinya, walau di Indonesia tergolong baru. “Bocking makin booming di dunia setelah dimainkan saat pembukaan Olimpiade Beijing 2008,” ungkap Sales Assistant Manager PT Cardig Logistics Indonesia itu.

Komunitas yang juga punya peran menyatukan jumpers Indonesia ini memiliki jadwal rutin untuk kopi darat. Yaitu, saban Sabtu mulai jam tiga sore sampai selesai di Taman Menteng dan setiap Ahad di Bundaran Hotel Indonesia, mulai pukul tujuh pagi sampai saat car free day di sepanjang Jalan Sudirman–Thamrin selesai.

Acara kumpul bareng ini, Achmad bilang, sesuai dengan misi utama Indojumpstilts, yakni mengenalkan permainan ini ke masyarakat luas. Sebab, “Hanya dengan mempraktikkan permainan ini, orang akan melihat kemudian tertarik untuk bermain,” kata dia.

Keliling Jabodetabek

Tak hanya kongko bareng di Taman Menteng dan bundaran HI, Indojumpstilts juga memiliki program keliling Jabodetabek pada minggu ketiga setiap bulannya. Contoh, mereka menunjukkan aksinya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Bekasi, dan Tangerang.

Dengan berkeliling sambil memperlihatkan permainan ini kepada khalayak banyak, bocking semakin dikenal. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan jumpers asal Bandung, Semarang, dan Yogyakarta untuk saling berkunjung,” ujar Andi Setiawan, salah satu anggota Indojumpstilts.

Untuk menjadi anggota komunitas ini, tidak ada persyaratan khusus. Bahkan, yang tidak punya jumping stilts pun boleh bergabung. “Nanti malah kami pinjamkan dan ajarkan,” kata Achmad.

Ya, harga sepasang jumping stilts memang cukup mahal. Yang paling murah Rp 1,3 juta. Kebanyakan pemula membeli alat ini dengan harga itu. Cara memainkannya juga tak gampang, sama seperti egrang yang terbuat dari bambu. “Pertama kali, malah saya seret jumping stilts yang baru saya beli. Butuh keberanian memainkan alat ini,” ujar Adi Yulian yang juga pendiri Indojumpstilts.

Tostao Jais, Ketua Bidang Social Network Indojumpstilts, bercerita, pertama kali menggunakan jumping stilts, ia dibantu temannya untuk berdiri. Jatuh saat mencoba alat ini di awal-awal sudah menjadi makanan sehari-harinya, termasuk ketika mempelajari gaya melompat baru. “Namun, ini adalah risiko dan justru di situ asyiknya bermain jumping stilts,” beber Tostao.

Dalam setiap acara kumpul rutin, sesama anggota komunitas juga saling berbagi tip dan trik cara bermain jumping stilts dengan gaya baru. Jadi, mereka tidak hanya melompat dan berlari dengan kangaroo boots, begitu jumper di Australia menyebut alat bocking, dengan gaya yang itu-itu saja.

Maklum, Adi menambahkan, banyak sekali trik dalam permainan ini. Jumlahnya ratusan, mulai dari gaya yang biasa sampai ekstrem. Di luar negeri, banyak jumpers yang memperagakan free style yang sangat ekstrem. “Kami belajar gaya mereka dari situs Youtube,” kata karyawan perusahaan informasi teknologi ini.

Jadi bintang iklan

Kendati cukup ekstrem, banyak juga anak baru gede sampai orang dewasa berusia 40 tahun turut memainkan jumping stilts. Menurut Tastao, saat menggunakan alat ini, seluruh badan bergerak sehingga bisa membakar kalori dan menyehatkan tubuh kita.

Keuntungan lainnya, setiap minggu, selalu ada yang mengundang Indojumpstilts untuk tampil mengisi sebuah acara, mulai dari launching produk, pembukaan kafe, sampai unjuk gigi dalam program musik di stasiun televisi.

Tentu saja ada uang lelahnya. Indojumpstilts memasang tarif Rp 150.000 per jumper. Tarif itu berlaku untuk tampil mempertunjukkan berbagai gaya selama 30 menit. Tapi, tidak semua uang itu masuk ke kantong anggota. Sekitar 30% di antaranya untuk uang kas komunitas. “Tetapi, kalau untuk acara amal, kami tidak meminta bayaran, kok,” ungkap Adi.

Tidak hanya mengisi berbagai acara, nasib baik juga menghampiri beberapa anggota Indojumpstilts. Adi dan Andi Setiawan baru-baru ini mendapat kontrak untuk membintangi iklan keripik kentang Chitato keluaran PT Indofood Fritolay Makmur. “Saya jadi banyak dikenal orang,” kata Andi dengan wajah sumringah.

Achmad menambahkan, setelah kedua temannya itu menjadi bintang iklan, kini banyak agensi yang mencari anggota komunitas untuk menjadi bintang iklan produk lain. “Alhamdulillah, ada manfaatnya juga bocking untuk pribadi,” ujarnya.

Saat ini, menurut Adi, ada tawaran baru dari produsen Cerebrovit. Rencananya, sekitar bulan Juni–Juli, mereka akan mengajak Indojumpstilts berkeliling ke sekolah-sekolah untuk memperkenalkan produk penunjang fungsi otak buatan PT Kalbe Farma Tbk itu. “Kami dibayar,” imbuh Adi.

Berkah lainnya, distributor jumping stilts merek Powerstrider memberikan kesempatan bagi anggota komunitas untuk memasarkan alat mereka. Tentunya ada fee bagi yang berhasil menjual Powerstrider.

Untuk semakin mengibarkan nama Indojumpstilts, komunitas ini sedang membangun sebuah situs dengan nama www.indojumpstilts.com. Saat ini, Indojumpstilts masih memanfaatkan media jejaring sosial Facebook dan Twitter untuk mengabarkan perkembangan dari komunitas ini.

Dalam waktu dekat, situs Indojumpstilts sudah bisa diakses oleh masyarakat luas. “Nantinya, semua informasi tentang Indojumpstilts dan bocking ada di sana,” tambah Andi.

Nah, Anda ingin melompat bersama Indojumpstilts?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru