25 musisi ramaikan konser jazz di pedesaan Jogja

Minggu, 19 November 2017 | 11:32 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
25 musisi ramaikan konser jazz di pedesaan Jogja


KONSER MUSIK - JAKARTA. Untuk kali ke-11, Ngayogjazz kembali digelar untuk masyarakat umum secara gratis. Acara nge-jazz gratis ini digelar kemarin Sabtu (18/11) di dusun Kledokan, Desa Selomartani, Kec. Selomartani, Kab. Sleman, Yogyakarta.

Sebanyak 25 musisi Jazz dari dalam dan kuar negeri, serta 10 Komunitas Jazz dari seluruh Nusantara meramaikan acara ini. 

Tahun ini, Ngayogjazz mengusung tema "Wani Ngejazz Luhur Wekasane", yang diusung dari pepatah Jawa "Wani Ngalah Luhur Wekasane". Artinya,siapa yang berani mengalah akan mendapatkan kemulian.

Tema ini pun digunakan oleh Ngayogjazz untuk menyentil mereka-mereka yang saat ini selalu menonjolkan ego-nya, ingin menang sendiri, dan menghalalkan segala cara demi mencapai keuntungan dan tujuan pribadi maupun kelompok tertentu.

"Jadi siapa pun yang mau memberikan kontribusi dan apresiasi terhadap Jazz, baik penyelenggara, warga desa yang ditunjukan sebagai tuan rumah, musisi, maupun penonton, akan mendapatkan kemulian," ungkap Djaduk Ferianto, Board of Creative Director Ngayogjazz, dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (19/11).

Djaduk pun menegaskan, seperti tahun-tahun sebelumnya, Ngayogjazz tahun ini pun diselenggarakan di lingkungan pedesaan. Dusun Kledokan, Desa Selomartani, Kalasan ini karena memiliki latar belakang sejarah perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Latar belakang sejarah ini lah yang menginspirasi Ngayogjazz untuk diterjemahkan dalam tema artistiknya. Hal ini dibuktikan dengan lima panggung untuk para musisi dengan menggunakan kosakata di masa perjuangan yakni, panggung Doorstoot, Gerilya, Markas, Serbu dan Merdeka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru