Bisnis eSport di Asia subur, KK Fund – Infofed dan Dentsu X gelar EXB Asia Summit

Rabu, 24 Maret 2021 | 11:08 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Bisnis eSport di Asia subur, KK Fund – Infofed dan Dentsu X gelar EXB Asia Summit

ILUSTRASI. Turnamen eSport


INDUSTRI TEKNOLOGI - JAKARTA. Industri eSport di kawasan Asia terus tumbuh signifikan. Kondisi ini ditangkap oleh perusahaan modal ventura asal Singapura KK Fund, startup eSport asal Thailand Infofed dan agensi media global dentsu X sebagai peluang untuk mendukung perkembangan eSport di Asia.

Konsorsium ini akan menyelenggarakan eSport X Business Asia Summit (“EXB Asia Summit”) untuk pertama kalinya.

EXB Asia Summit yang berlangsung pada 21-22 April 2021 akan mempertemukan seluruh stakeholder eSport di Asia secara virtual.

Tujuannya yakni bekerja sama mendorong pertumbuhan, mengembangkan pendidikan dan menciptakan kesempatan baru di industri eSport. Agenda utama EXB Asia Summit yakni business matching, startup pitching, turnamen eSports dan seminar online.

Baca Juga: Mobile Legends gapai prestasi di industri esport selama 2020

“Asia memiliki kelompok terbesar untuk pemain dan penggemar eSports di dunia. Tidak hanya itu hampir setengah pendapatan eSport global berasal dari Asia. Meskipun ada potensi pertumbuhan yang besar, industri eSport di Asia masih terhitung baru. Melalui EXB Asia Summit ini diharapkan sebagai langkah bersama untuk memulai kolaborasi, komunikasi dan literasi untuk mengembangkan eSport di Asia,” kata Koichi Saito, Founder dan General Partner KK Fund dalam keterangannya, Rabu (24/3).

Sementara itu, Kazuo Koike, Managing Director dentsu X Thailand mengatakan, teknologi digital saat ini tumbuh dengan pesat. Industri eSport adalah salah satu yang bisa mengubah pengalaman digital seseorang, serta menghubungkan seluruh pemain eSport global dalam komunitas yang sama.

“Kami secara konsisten berupaya untuk terus meningkatkan profil dan kredibilitas eSport Asia secara global. Pertemuan ini diharapkan bisa membantu para stakeholder menyadari tentang dimensi kreatif baru dari eSport dalam dunia marketing olahraga dan brand awareness,” lanjut Kazuo.

Jirayod Theppipit, CEO Infofed mengungkapkan, persoalan utama dalam industri eSport adalah kurangnya literasi dan masih tingginya fragmentasi.

Editor: Yudho Winarto

Terbaru