Festival Danau Sentarum gaet wisatawan cross border

Sabtu, 18 Agustus 2018 | 16:42 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Festival Danau Sentarum gaet wisatawan cross border

ILUSTRASI. FESTIVAL DANAU SENTARUM


WISATA - JAKARTA. Penyelenggaraan Festival Danau Sentarum (FDS) 2018 menjadi pemicu masuknya wisatawan mancanegara pelintas batas (cross border) dari Malaysia dan Brunei Darussalam.

Masuknya wisatawan melalui Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) yang hanya satu jam perjalanan darat menuju Danau Sentarum.

“FDS 2018 menjadi salah satu event untuk memicu masuknya wisman cross border melalui PLBN Badau. Untuk menarik wisman cross border Kemenpar menggelar festival FDS dan Festival Perbatasan,” kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural, Esthy Reko Astuti, dalam keterangan yang diterima KONTAN, Sabtu (18/8).

Bupati Kapuas Hulu, Nasir mengatakan Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 3,1 juta ha hutan yang diantaranya dijadikan kawasan konservasi yaitu TNDS seluas 800 ribu ha, TNBK 132 ribu ha, dan hutan lindung lainnya.

“Event FDS 2018 dijadikan sebagai sarana melestarikan budaya dan alam yang selaras dengan status Kapuas Hulu sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) Heart of Borneo (HoB), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), sebagai Kabupaten Konservasi, dan Kawasan Perbatasan Negara (KPN) yang berbatasan langsung dengan Sarawak- Malaysia,” kata Nasir.

Nasir menjelaskan, pengembangan pariwisata di Kapuas Hulu sudah lama menjadi prioritas. Alasannya untuk memanfaatkan kawasan konservasi sebagai ekowisata dan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi.

“Kita sadar pengembangan kepariwisataan bukan hal yang mudah, butuh waktu dan kerjasama para pihak. Oleh karena itu, kami terus mendorong dan memacu kerjasama dengan para pihak baik itu dalam lingkup nasional seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian LHK melalui Balai Besar TNBKDS, dan Kementerian terkait lainnya, serta para NGO yang bekerja di Kapuas Hulu yang memiliki konsen terhadap pengembangan wisata, khususnya ekowisata,” kata A.M. Nasir.

Penyelenggaraan festival akan berlangsung pada 25-28 Oktober 2018 mendatang di 4 tempat berbeda. Yaitu Putussibau sebagai kota Kabupaten Kapuas Hulu, Lanjak sebagai kecamatan yang berada dalam Kawasan Danau Sentarum, sebagai pusat kegiatan, Badau sebagai kota diperbatasan antara Indonesia dan Malaysia, serta Sriaman sebagai kota starting point kegiatan bersepada di Jantung Borneo.

Seperti diketahui kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kapuas Hulu menujukkan tren meningkat. Tahun 2018 jumlah kunjungan wisatawan ke Kapuas Hulu sebanyak 16.702 wisatawan terdiri atas 3.816 wisatawan mancanegara (wisman) dan 12.806 wisatawan nusantara (wisnus). Kunjungan wisatawan tahun ini diproyeksikan akan meningkat dengan adanya event FDS 2018 yang mentargetkan kunjungan 7.000 wisnus dan 800 wisman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti

Terbaru