Hidup sehat dengan kenal antioksidan lebih dekat

Jumat, 12 September 2014 | 10:01 WIB   Reporter: Christine Novita Nababan
Hidup sehat dengan kenal antioksidan lebih dekat

ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.


Beberapa penyakit seperti jantung bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung antioksidan. Sumber antioksidan bisa ditemukan dari bahan makanan alami, seperti sayur dan buah.

Kesehatan adalah harta yang tak ternilai. Tubuh yang sehat akan menopang kelancaran aktivitas sehari-hari. Nah, tahukah Anda, salah satu substansi penting untuk menjaga kesehatan tubuh berasal dari antioksidan? Sesuai namanya, antioksidan berarti melawan radikal bebas.

Antioksidan merupakan molekul yang memiliki kemampuan mencegah atau mengurangi kemungkinan proses oksidasi di berbagai bagian tubuh. Oksidasi membuat elektron menjadi agen oksidator yang menghasilkan radikal bebas yang memulai reaksi berantai dan merusak sel-sel tubuh, sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan organ.

Radikal bebas ini disebabkan oleh banyak hal. Misal, pancaran sinar matahari, polusi udara dan lingkungan, termasuk juga stres, serta apapun yang masuk ke dalam tubuh. Contoh, asap rokok, minuman beralkohol dan makanan yang tidak sehat. Radikal bebas ini akan menyerang sel-sel sehat seperti DNA, protein dan lemak.

Rantai panjang peristiwa ini ujung-ujungnya bisa melemahkan fungsi imunologi dan mempercepat proses penuaan, serta beberapa penyakit seperti katarak, jantung. Beberapa studi lainnya menunjukkan, radikal bebas juga bisa memicu  penyakit kronis lainnya. "Bahkan, radikal bebas memicu kanker," ujar Monique, Dokter Ahli Gizi di Rumah Sakit Awal Bros Tangerang, Rabu (10/9).

Antioksidan membantu menghentikan proses perusakan sel dengan cara memberikan elektron kepada radikal bebas. Antioksidan akan menetralisir radikal bebas sehingga tidak mempunyai kemampuan lagi mencuri elektron dari sel dan DNA.

Menurut Monique, beberapa manfaat antioksidan dalam tubuh adalah mampu mencegah berbagai jenis kanker. Bahkan memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga mencegah dari infeksi virus dan bakteri. 

Antioksidan bisa bermanfaat untuk mencegah penuaan dini. "Antioksidan mencegah proses penuaan sel-sel tubuh, sehingga membuat fungsi tubuh terjaga dengan baik," terang dia.

Titi Sekar, Dokter dan Ahli Gizi RS Pertamina menambahkan, selain juga bermanfaat untuk jantung, antioksidan efektif mencegah gangguan mata, seperti degenerasi makula dan glaukoma. Hal ini dikarenakan, antioksidan diketahui memberikan perlindungan terhadap sistem saraf pusat.

Sumber zat antioksidan
Walaupun baik untuk kesehatan, pasokan antioksidan tidak boleh berlebihan. Pasokan antioksidan dikatakan efektif pada konsentrasi rendah   antara 0,01% - 0,02%. 

Dengan demikian, antioksidan tak akan bersifat toksik (pro-oksidasi) yang justru mempercepat perusakan pada sel-sel dalam tubuh.  "Jangan sampai kelebihan asupan, terutama dari suplemen membuat tubuh pro-oksidasi," tutur Titi.

Jika dilihat dari asalnya, antioksidan terbagi dalam dua jenis. Yakni, antioksidan yang berasal dari tubuh atau disebut juga endogen. Selain itu ada pula antioksidan dari luar tubuh yang biasa disebut eksogen. 

Mengandalkan endogen saja tidak cukup untuk mengatasi stres oksidasi. Stres oksidasi adalah kondisi saat mekanisme antioksidan belum mencukupi untuk membuat pecah spesi oksigen reaktif atau sumber utama pembentuk oksidan dalam tubuh. Karenanya, perlu dibantu oleh eksogen.

Vien Karina V, Ahli Gizi SlimGourmet mengungkapkan, sumber terbaik zat antioksidan adalah dari bahan-bahan makanan alami, seperti sayur, terlebih yang berwarna cerah. Termasuk juga beta karoten pada wortel, lycopene pada tomat dan antosianin pada kulit manggis. "Bahan makanan ini mengandung antioksidan tinggi," imbuh dia. Titi menambahkan, diet seimbang juga dapat menghasilkan antioksidan dan memasukkan lima porsi buah dan sayur setiap hari. 

Buah dan sayuran ini juga harus bervariasi setiap harinya. Jangan bergantung pada makanan olahan atau suplemen untuk menambah asupan antioksidan. Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa makanan olahan memberi manfaat kesehatan yang sama dengan makanan alami.

Adapun, buah-buahan dan sayuran serta kacang-kacangan yang mengandung antioksidan diantaranya adalah kubis, bayam, lemon, nanas, jeruk, stroberi, kacang tanah, kurma, aprikot, cengkih dan gandum. 

Selain itu juga antioksidan juga terdapat pada jagung, kedelai, bawang putih, brokoli, bahkan teh dan kopi. Syaratnya, tidak terlalu banyak menggunakan gula. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran mentah atau tanpa dimasak akan memberikan konsentrasi tertinggi dan penyerapan antioksidan terbaik.

Selain asupan sehat tadi, ingat juga untuk berolahraga. Karena, olahraga mengarah pada oksidasi dan peningkatan radikal bebas. Namun, olahraga juga tidak boleh berlebihan. "Sebab, olahraga yang berlebihan bisa mengakibatkan pro-oksidasi yang justru akan membuat radikal bebas menyerang tubuh," katanya.                         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru