Imunitas ibu hamil rendah, POGI sarankan selalu patuhi protokol kesehatan

Minggu, 03 Januari 2021 | 15:22 WIB   Reporter: Avanty Nurdiana
Imunitas ibu hamil rendah, POGI sarankan selalu patuhi protokol kesehatan

ILUSTRASI. Hindari keluar rumah karena rata-rata ibu hamil terinfeksi Covid 19 dan menjadi orang tanpa gejala. Ilustrasi ibu hamil mengandung


COVID-19 - JAKARTA. Potensi ibu hamil terinfeksi Covid 19 cukup besar. Sebab imunitas ibu hamil sangat rendah. 

Karena itu, Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) dr Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) menyarankan pada seluruh ibu hamil untuk mentaati protokol kesehatan. Dia mengatakan, berdasarkan laporan ibu hamil sampai saat ini separuhnya merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). 

Karena itu, sebaiknya ibu hamil menahan diri tidak keluar rumah demi keselamatan diri dan bayi dalam kandungan. "Ibu hamil memiliki imun yang lebih rendah selama masa kehamilan sehingga sangat rawan tertular atau terpapar virus," ujar dr Ari dalam rilis, Sabtu (2/1). 

Baca Juga: Ibu hamil di usia trimester 3 yang terinfeksi corona, tidak menularkan ke si bayi

dr Ari berharap, ibu hamil selalu mengikuti protokol testing sesuai di fasilitas kesehatan dan mengikuti anjuran dokter atau bidan menangani. Hingga saat ini, belum ada penelitian bahwa virus Covid 19 dapat menular pada janin dalam kandungan. 

Namun, dr Ari bilang, ketika seorang ibu hamil sudah terkonfirmasi positif, maka bayi yang baru dilahirkan dapat berpotensi tertular juga karena kontak fisik. "Maka dari itu lindungi keselamatan diri, bayi dalam kandungan dan bayi baru lahir, dan seluruh orang di sekitar Anda dengan tidak keluar rumah serta menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan ketat," kata Dr Ari Kusuma Januarto, SpOG(K).

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman Pulungan SpA(K) mengingatkan, pandemi Covi 19 belum akan selesai dalam waktu dekat. "Di tengah berbagai harapan dalam terobosan teknologi, kami mengingatkan semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, memastikan agar semua orang terutama anak tidak tertular penyakit," saran dr Aman. 

dr Aman juga meminta untuk orang tua mengajarkan perilaku hidup bersih sehat sejak dini semampu anak. "Sedapat mungkin tetap di rumah saja dulu, karena aktivitas diluar rumah tetap memiliki risiko pajanan infeksi yang jauh lebih tinggi," terang dia. 

Baca Juga: Baik untuk perkembangan janin, ini ​7 jenis buah yang bisa ibu hamil konsumsi

Skrining dan contact tracing berlaku untuk anak semua umur, sehingga pastikan agar anak dapat diketahui status infeksinya dengan metode pemeriksaan yang benar. "Mari kita tetap bekerja sama menciptakan lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Dunia yang lebih baik untuk anak Indonesia akan tercipta melalui kerjasama kita semua," pesan dr Aman Pulungan, SpA(K).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana

Terbaru