Kemenpar promosi wisata bahari ke Sydney

Jumat, 08 September 2017 | 16:09 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Kemenpar promosi wisata bahari ke Sydney


DESTINASI BAHARI - Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Untuk itu, Kementerian Pariwisata menggelar acara Wonderful Indonesia Sales Mission Bahari Australia untuk promosi potensi bahari Indonesia ke Australia.

Acara "Wonderful Indonesia Sales Mission Bahari Australia”diselenggarakan pada 12 September 2017 di Doltone House, Hyde Park, Sydney dan 14 September 2017 di Pan Pacific Hotel, Perth.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengungkapkan, kegiatan tersebut untuk mendongkrak salah satu pasar wisata bahari terbesar wisman ke Indonesia yaitu Australia.

"Berdasarkan data Passenger Exit Survey (PES) 2016, 65,45% wisman Australia melakukan aktivitas wisata bahari ketika berkunjung ke Indonesia atau dengan kata lain aktivitas paling banyak dilakukan dibandingkan wisata ekologi dan petualangan," ungkap Pitana dalam keterangan yang diterima KONTAN, Jumat (8/9).

Paket-paket wisata bahari dari mulai paket akomodasi sampai paket menyelam di berbagai destinasi unggulan Tanah Air pun ditawarkan kepada masyarakat Australia pada kegiatan sales mission tersebut.

"Tahun ini, Indonesia menargetkan mampu menjaring 1,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) asal Australia dari target keseluruhan sebanyak 15 juta wisman pada 2017," ungkap I Gde Pitana.

Keunggulan Indonesia sebagai destinasi wisata bahari tidak terbantahkan lagi. Dari segi wisata bawah air, Indonesia adalah rajanya destinasi selam. Indonesia mendapatkan julukan “Amazon in the seas” dikarenakan wilayah bawah lautnya terdapat 70% spesies koral dunia di wilayah yang biasa dijuluki sebagai “The Coral Triangle”.

Di Indonesia setidaknya ada 10 destinasi marine tourism yang menjadi andalan untuk dipromosikan, terutama untuk underwater world, yakni Bali, Lombok (NTB), Labuan Bajo (NTT), Alor (NTT), Derawan (Kaltim), Bunaken (Sulawesi Utara), Togean (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi Selatan), Ambon (Maluku), dan Raja Ampat (Papua Barat).

Oleh karena itu, Menteri Arief Yahya terus mendorong agar kontribusi wisata bahari bagi produk domestik bruto (PDB) semakin signifikan. Apalagi, negeri ini memiliki tiga per empat wilayah maritim dengan kekayaan laut serta keindahan panorama yang tidak tertandingi.

Dengan besarnya potensi wisata bahari Indonesia, Kemenpar berharap menjaring semakin banyak wisman berkunjung ke destinasi bahari Indonesia dan diharapkan kontribusinya akan mencapai 4 juta pengunjung pada 2019 atau 20% dari target 20 juta wisman pada 2019.

Selain kegiatan promosi yang biasa dilakukan pada beragam media, kegiatan pameran, sales mission, misi pengenalan destinasi dan festival, berbagai penyederhanaan regulasi bahari dilakukan untuk memperbanyak kedatangan wisman dari segmen ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru