Kopi Gayo dan bordir Aceh di Sail Sabang 2017

Senin, 04 Desember 2017 | 12:57 WIB   Reporter: Maizal Walfajri
Kopi Gayo dan bordir Aceh di Sail Sabang 2017


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemperin) ikut serta memeriahkan Sail Sabang 2017 pada 28 November hingga 5 Desember 2017. Direktorat Jenderal IKM memfasilitasi empat IKM unggulan berasal dari Aceh yakni Ara Kopi (Kopi Arabika Gayo), Garabi Cofee, Cut Nyak Suvenir, dan Mutiara Suvenir.

“Industri kopi merupakan salah satu sektor prioritas yang ditetapkan oleh Kemperin sesuai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035, dan merupakan fokus komoditas pembinaan Kemenperin khususnya Direktorat Jenderal IKM,” papar Direktur Jenderal IKM Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis, Senin (4/11).

Pada tahun ini Kemperin telah melaksanakan beragam program pengembangan SDM industri kopi dan fasilitasi alat pengolahan kopi di berbagai sentra penghasil kopi khas dan IKM pengolahan kopi potensial.

“Pada tahun 2018-2019, kami akan terus melanjutkan berbagai program dan kegiatan pengembangan IKM kopi di Indonesia dengan fokus pada penumbuhan wirausaha baru IKM kopi di seluruh sentra potensial yang mempunyai Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI),” tutur Gati.

Pameran Wonderful Sabang & Marine Expo 2017 diikuti oleh 107 peserta dengan jumlah stan 196 yang berada pada area seluas 3.400 meter persegi (m2) dengan partisipasi peserta dari kementerian/ lembaga, perwakilan provinsi serta perbankan.

Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan potensi produk unggulan Indonesia, khususnya provinsi Aceh.  Di stan Kemenperin pengunjung tidak hanya bisa melihat dan membeli produk IKM tersebut, tetapi juga disajikan secara gratis kopi Arabika Gayo khas Aceh agar pengunjung bisa menikmati citarasanya. Kopi arabika gayo telah terdaftar indikasi geografis sejak tahun 2009 sebagai kopi asli dari derah kabupaten Aceh Tengah.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi kopi arabika dan robusta perkebunan rakyat di provinsi Aceh pada tahun 2015 mencapai 47.444 ton, angka ini terus meningkat pada tahun 2016 mencapai 65.231 ton. Di kancah global, ekspor produk kopi olahan nasional pada tahun 2014 mencapai USD 322,6 juta atau meningkat 10,6 persen menjadi USD 356,79 juta pada tahun 2016.

Ekspor olahan ini didominasi produk kopi instant, ekstrak, esensi dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan ekspor seperti Mesir, Taiwan, Thailand, Malaysia, Filipina dan Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini

Terbaru