Mas Wigrantoro, ahli telematika sibuk urusi baja

Sabtu, 02 September 2017 | 16:51 WIB   Reporter: Agung Jatmiko, Jane Aprilyani
Mas Wigrantoro, ahli telematika sibuk urusi baja


Bantu banyak orang

Tahun 2001, karier Mas Wig pun semakin mentereng. Mas Wig yang tengah mengurus studinya ke jenjang doktor di UI didapuk menjadi staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika yang pada saat itu dipegang oleh Syamsul Mu'arif.

Kuliah sambil bekerja harus kembali dilakoninya. Selain masuk ke pemerintahan, Mas Wig juga aktif sebagai kolumnis di sejumlah media. Tak punya karier pasti di satu tempat menjadi tahapan yang mesti dilalui selepas tak lagi menjadi staf khusus Menkominfo. Tercatat, Mas Wig pernah menjadi Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel).

Di tengah kesibukannya dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tersebut, Mas Wig masih sempat menyelesaikan gelar doktor bidang Strategi Ekonomi di UI tahun 2005.

Meski tak terlegitimasi, namun Mas Wig mengaku masih aktif membantu banyak perusahaan, terutama di bidang telekomunikasi, terutama ketika menghadapi masalah regulasi, hubungan dengan operator telekomunikasi. "Itu bagian dari membantu banyak orang," ujarnya.

Sampai tahun 2011, Mas Wig merasa diberi kesempatan membantu lebih jauh saat ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Bakrie Metal Industri dan PT Bakrie Pipe Industri. Sampai akhirnya, Mas Wig diminta pemerintah untuk membantu membenahi Krakatau Steel sejak Maret 2017 lalu.

Mas Wig bilang hal pertama yang dilakukan pasca ditunjuk menjadi bos Krakatau Steel adalah melakukan pemetaan.

Dia bilang pemetaan ini berguna untuk mengetahui apa saja yang sudah dimiliki Krakatau Steel dan yang terpenting alasan dibalik kerugian yang diderita perusahaan ini.

Nah, sebagai perusahaan yang sudah lama dan besar, hampir semua perangkat manajemen dimiliki atau pernah digunakan oleh Krakatau Steel.

Dia melihat faktor Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor utama. "Walaupun sistemnya bagus, alat-alatnya bagus, tapi kalau orang-orang yang menjalankan tidak memiliki sense of belonging, tidak memiliki komitmen dan tidak mau mendukung perusahaan maka percuma," ujarnya.

Agar mampu membawa Krakatau Steel menjadi perusahaan yang tak lagi menanggung rugi, serta menjadi perusahaan berkelas dunia, Mas Wig tidak menerapkan strategi-strategi bisnis yang canggih dan hanya menggunakan ilmu yang paling dasar di dunia bisnis.

Ilmu dasar meraih untung ada dua, meningkatkan penjualan dan mengelola biaya. Mengelola biaya ini penting, supaya selisih antara pendapatan dengan biaya bisa menghasilkan laba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru