Mau gelar wisata nomadik di Kabupaten Bandung? Izinnya gratis

Minggu, 05 Agustus 2018 | 07:54 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Mau gelar wisata nomadik di Kabupaten Bandung? Izinnya gratis

ILUSTRASI. Wisata glamour camping (glamping) di Ciwidey


WISATA - JAKARTA. Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, siap membantu pengusaha di sektor pariwisata untuk membangun wisata nomadik (nomadic tourism) dengan memanfaatkan potensi daya tarik wisata alam. Beberapa kawasan potensial yang bisa ditemukan di Kabupaten Banding antara lain hutan, danau, gunung, dan perkebunan.

Pemkab Bandung memberikan izin secara gratis.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Bandung Agus Firman Zaeni mengatakan, Kabupaten Bandung memiliki daya tarik alam yang besar untuk dikembangkan sebagai wisata nomadik. 

"Kami siap membantu pengusaha untuk memanfaatkan potensi alam tersebut menjadi obyek wisata yang menarik tetapi tetap mengedepankan konservasi alam dan mensejahterakan masyarakat setempat,” kata Agus Firman Zaeni dalam rilis resmi yang diterima Kontan, Sabtu (4/8).

Namun, dalam hal penggunaan lahan, harus bekerjasama dengan pengelolanya yaitu Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD).

Disparbud Kab Bandung juga siap memberikan rekomendasi kepada pengusaha wisata nomadik sehingga memudahkan untuk melakukan kerja sama dengan pihak Perum Perhutani, PTPN dan BKSD.

“Ini telah kami buktikan ketika pengusaha membangun Glamping Lakeside Rancabali Ciwidey ini. Kami beri izin gratis. Tanpa uang untuk sebatang rokok pun,” kata Agus Firman.

H. Agus Firman Zaeni juga mengatakan, meskipun dalam usaha itu restribusi maupun uang PNBP tidak masuk ke Pemkab, namun multiplier dari kegiatan pariwisata itu sangat besar dalam penciptaan lapangan kerja maupun kesejahteraan karena wisatawan yang datang membelanjakan uangnya langsung kepada masyarakat setempat.

Sementara itu pengelola Glamping Lakeside Rancabali Ciwidey Lutfi Naufal mengatakan, kemudahan perizinan yang diberikan oleh Disparbud Kab Bandung sangat membantu dalam kelancaran usaha pariwisata ini,

“Kami menjadi mudah menyakinkan pada Perhutani dan PTPN dalam mengelola glamour camping (Glamping) di lahan mereka. Yang terpenting konsepnya jelas terutama dengan mengutamakan konsep pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat,” kata Lutfi Naufal.

Kepala Biro Komblik Kemenpar Guntur Sakti mengatakan, nomadic tourism dan digital destination merupakan program unggulan Kemenpar. “Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai nomadic tourism memiliki value ekonomi tinggi dan treatment-nya juga relatif mudah sehingga menarik para pelaku industri pariwisata untuk mengembangkan bisnis ini," kata Guntur Sakti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru