Minum jus, cara nikmat membuang racun

Jumat, 28 November 2014 | 07:57 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Minum jus, cara nikmat membuang racun


Mengonsumsi buah dan sayur dipercaya mampu meningkatkan detoksifikasi dalam tubuh. Ahli kesehatan pun menyarankan meminum jus buah dan sayuran sebagai upaya membuang racun di tubuh.

JAKARTA. Racun masih bisa masuk ke dalam tubuh, meski Anda sudah berupaya menjaga pola makan dan hidup sehat. Dalam keadaan normal, racun-racun tersebut akan tersaring dan dibuang oleh tubuh dalam bentuk feses, urine, dan keringat. Pengeluaran racun yang tidak maksimal, akan memicu berbagai macam gangguan kesehatan.

Tubuh manusia memiliki sistem detoksifikasi alami. Sejumlah organ tubuh, seperti hati dan ginjal, memiliki fungsi untuk membereskan racun (toksin) dalam tubuh. Sistem kekebalan (imun) pun menjadi tameng tubuh untuk mengusir molekul jahat tersebut.

Boleh jadi karena faktor lingkungan, toksin menjadi kian mudah memapar tubuh Anda. Kerja hati dan ginjal untuk mendetoksifikasi toksin tentu akan semakin berat. Maka tidak ada salahnya Anda membantu proses detoksifikasi alami dalam tubuh dengan cara diet, yakni diet detoks.

Diet detoks adalah diet untuk mengurangi racun di dalam tubuh dengan memilah asupan makanan yang sehat. Hal bertujuan agar berbagai jenis racun yang masuk bisa diserap atau ikut tersirkulasi dalam tubuh. Selain membantu pembuangan racun, manfaat turunan yang bisa didapat dari diet detoks adalah meningkatkan sirkulasi darah, memperbaiki sistem pencernaan, serta menurunkan berat badan.

Diet ini membatasi masyarakat mengudap makanan yang tidak baik bagi tubuh dan bisa memacu pertambahan racun, semisal minyak, gula dan gorengan. Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi banyak sayuran segar dan buah-buahan. Akan lebih bagus lagi jika ditambah makanan yang kaya mengandung antioksidan dan anti peradangan.

Minum jus buah dan sayur
Lantaran harus memperbanyak asupan sayuran dan buah, menu jus bisa menjadi pilihan. Diet detoks dengan mengonsumsi jus bisa dilakukan dengan cara membuat jus sayuran dan buah untuk diminum setiap hari. 

Inge Permadhi, ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan, diet detoksifikasi dilakukan selama beberapa hari dengan cara mengkonsumsi cairan, termasuk jus. Jus buah dan sayur akan mempercepat proses detoksifikasi. 

Dalam diet detoks, mengonsumsi jus akan membuat tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak dan  mengangkut zat-zat merugikan yang selama ini mengendap di tubuh. "Jus memang bermanfaat untuk membantu pencernaan," terang Inge. 

Buah dan sayuran tertentu yang di jus tentu saja memiliki manfaat yang beragam. Contoh, jus delima  atau pome, memiliki manfaat menambah antialergi dalam tubuh, karena mengandung polifenol tinggi dan mengurangi proses biokimia penyebab alergi. Selain itu, delima juga punya khasiat melindungi DNA karena kandungan fitonutrien dan antioksidan.

Selain itu, manfaat lain buah delima adalah menormalkan tekanan darah, mengatur sindrom metabolik, melindungi dari infeksi, hingga mencegah berbagai penyakit kritis seperti kanker dan penyakit jantung.

Jangka waktu melaksanakan diet detoks beragam, bisa mulai dari satu hari, sampai rata-rata ada yang mencapai 21 hari. Bila Anda merasa kondisi tubuh sudah merasa lebih bugar, itu mengindikasikan toksin yang mengendap sudah banyak yang terbuang.

Sebaiknya diet detoks juga tidak dilakukan terlalu lama. Sebab ada efek samping yang bisa diderita tubuh akibat diet ini. Gejala yang paling umum adalah tubuh terserang hiponatremia atau keracunan air yang menyebabkan kadar sodium dalam darah berkurang. Hal ini akibat dari air yang dikonsumsi terlalu banyak, melebihi kemampuan ginjal untuk membuang cairan tersebut.

Salah satu efek dari hiponatremia dapat menyebabkan gangguan pada otak. Selain itu, terlalu sedikit elektrolit yang masuk dari makanan juga tidak bagus bagi tubuh. Inayah Budiasti, ahli gizi dari klinik Hang Lekiu Medical Center menyarankan agar diet detoks tidak dipaksakan. Diet detoks pun sebaiknya dilakukan secara bertahap agar tubuh secara perlahan bisa ikut beradaptasi. "Yang penting asupan makanannya diatur," jelasnya.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru