Pole dance mulai menjangkiti kaum hawa Indonesia

Rabu, 10 April 2013 | 19:17 WIB   Reporter: Dikky Setiawan
Pole dance mulai menjangkiti kaum hawa Indonesia

ILUSTRASI. Ketahui 5 Penyebab Tanaman Hias Berbunga Anda Tidak Mau Berbunga


Demam pole dance tengah melanda sebagian perempuan di Indonesia. Penggemarnya dari beragam latar belakang, mulai dari artis, pilot, hingga ibu rumah tangga. Sebab manfaat tarian ini bisa membuat tubuh semakin seksi.

Mentari belum lama beranjak dari peraduan, Selasa (19/3) lalu, tapi Andinie Aisyah Haryadi sudah ada di sebuah studio senam di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Memakai bodysuit berwarna putih, penyanyi jazz yang akrab disapa Andien ini terlihat sangat bersemangat menekuni kegiatan barunya, tari tiang atau pole dance.

Di bawah arahan dua instruktur sekaligus, Jun Ko dan Vicky Burki, perempuan 27 tahun ini tampak fokus menggerakkan dan meliukkan seluruh anggota tubuhnya pada sebatang tiang besi. Ya, sejak dua bulan terakhir Andien tengah serius berlatih pole dance di sanggar senam kepunyaan Jun Ko.

Maklum, pole dance kini lagi menjangkiti sebagian kaum hawa di Tanah Air. Dan sebagai penggemar senam, Andien pun kepincut mencoba pole dance. Apalagi, pole dance bermanfaat untuk menambah stamina ketika ia sedang menyanyi di atas panggung. “Sebagai penyanyi, aku, kan, butuh penampilan seksi. Latihan pole dance untuk menambah kepercayaan diri di panggung,” kata penggemar muaythai dan pilates ini.

Awalnya, pelantun Milikmu Selalu ini ikutan pole dance karena ajakan seorang teman dekatnya sesama penyuka pilates. Setelah mencoba, Andien pun jatuh hati, terlebih pole dance punya banyak tantangan. Kalau sekadar gerakan senam biasa, dia mengaku tidak tertarik.

Menurut Andien, gerakan pole dance sulit dilakukan. Tarian ini banyak membutuhkan stamina, fleksibilitas, dan teknik gerakan. Salah satu tantangannya adalah menghafal gerakan tubuh saat meluncur atau menjepit di tiang. Selain itu, pole dance juga dituntut melatih harmonisasi gerak tubuh dengan lagu pengiring tarian. Jadi, tarian ini bukan cuma naik, turun, atau berputar di tiang.

Dalam sepekan, Andien berlatih pole dance sebanyak dua kali. Toh, meski sudah mengikuti latihan enam kali, dia masih terlihat bingung melakukan gerakan pole dance. Malah, sesekali ia merasa pusing dan mual lantaran belum menguasai betul semua tekniknya.

Dari semua teknik pole dance, seperti basic spinning, basic walk, basic climb, basic style, body isolation, invert, butterfly, dan flat, di tahap awal, Andien lebih suka mempelajari teknik mengangkat tubuh ke tiang atawa basic climb dan posisi tubuh terbalik dengan satu tangan di atas sambil memegang tiang atau butterfly.

Demam pole dance juga menjalar ke Erren Wiryanto. Sejatinya, sejak beberapa tahun silam, ibu satu anak ini sudah mengenal pole dance dari You Tube. “Saat itu, di Indonesia belum ada studio pole dance. Setelah Jun Ko membuka studio, saya langsung daftar pada Februari lalu,” ujar dia.

Bukan tarian erotis

Tujuan awal Erren ikut pole dance karena kecintaannya terhadap dunia senam. Lagi pula, profesi wanita berusia 28 tahun ini adalah instruktur senam zumba. Memang, mulanya dia khawatir ada anggapan miring terhadap pole dance. Sebab, di Indonesia tari tiang identik dengan tarian erotis yang kerap dilakukan penari striptease di klub malam.

Tapi sebetulnya, pole dance adalah senam dan ada seninya. Jadi, semua tergantung dari orang mempelajarinya. Jika dilakukan di klub malam, bisa menjadi tari telanjang atau striptease. Hanya, “Belum tentu penari striptease tahu teknik pole dance,” kata Erren.

Gerakan pole dance, Erren menjelaskan, sangat berbeda dengan senam-senam lainnya. Teknik dan timing-nya harus tepat. Salah satu gerakan paling sulit adalah saat mengangkat badan ke tiang. Dan, gerakan tersebut harus memakai teknik, bukan cuma menaikkan tubuh dengan dibantu tangan.

Selama ikut pole dance, Erren mendapatkan manfaat positif. Paling tidak, tubuhnya menjadi lebih padat dan kuat, lalu otot perut bagian dalam menjadi kencang, serta anggota tubuh lebih elastis dan seksi.

Tiap pekan, Erren berlatih pole dance dua kali dan berniat terus mendalami tarian ini. Kalau sudah menguasai semua tekniknya, Erren ingin menjadi instruktur pole dance.

Sama halnya Erren, Arni juga tahu tentang pole dance dari internet. Ibu rumah tangga berusia 49 tahun ini menyukai pole dance lantaran tekniknya berbeda dengan senam lain. “Manfaatnya bisa langsung dirasakan, terutama menambah kebugaran fisik,” ujar dia.

Sosok lainnya yang juga mendalami pole dance adalah Vicky Burki. Sebelum menjadi instruktur, artis sinetron yang sering berperan antagonis ini juga berguru tari tiang dari Jun Ko sekitar tahun 2006 lalu.

Vicky tertarik mendalami pole dance karena tarian ini sangat menyenangkan dan tidak membosankan. Apalagi, pole dance diiringi musik yang membuat penarinya bersemangat. Pole dance memang bisa membuat badan terlihat lebih seksi. “Lekukan tubuh terlihat menarik karena saat melakukan pole dance, kita tidak seperti mengangkat barbel,” katanya.

Sependapat, Jun Ko mengatakan, pole dance adalah senam yang bisa mengencangkan otot dan pembentukan tubuh secara sehat. Selama dilakukan dengan benar, pole dance tidak berbahaya bagi tubuh. “Setiap orang bisa melakukan pole dance, yang penting dia harus tahu lebih dahulu basic tariannya,” jelas pria 37 tahun ini.

Menurut Jun Ko, ada tiga level latihan pole dance. Untuk level satu atau pemula, materi yang diajarkan mulai dari latihan jalan di panggung pole, styling, hingga basic spinning. Setelah basic satu lulus, baru naik kelas ke basic dua. Di level ini, penari pole dance akan diajarkan materi menuju ke spinning. Setelah itu, naik lagi ke level tiga atau basic invert alias meluncur di tiang.

Bagaimana, apakah demam pole dance sudah menular ke Anda? Jika Anda ingin berlatih di studio senam milik Jun Ko, biayanya berkisar dari Rp 500.000 sampai Rp 1,8 juta, tergantung dari berapa kali Anda mau belajar. Anda bebas memilih paket pertemuan. “Seperti Andien, dia mengambil paket 10 kali pertemuan. Setelah selesai, dia bisa ambil paket lagi,” beber Jun Ko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.

Terbaru