Satu kenduri, empat presiden, dan Madam Ho

Sabtu, 11 Maret 2017 | 07:00 WIB   Reporter: Barly Haliem
Satu kenduri, empat presiden, dan Madam Ho


Presiden ketiga hingga ketujuh

Tahun 2008, Prajogo juga menghelat resepsi untuk Nancy yang menikah dengan pria asal Prancis, Nicolas Tabardel. Kala itu, pesta yang dihelat di Hotel The Ritz-Carlton Millennia Singapura dihadiri sejumlah pejabat, pengusaha, dan kaum jetset.

Deja vu! Aura elegan resepsi pekan lalu pun sepadan. Bahkan, kali ini empat presiden Indonesia dan dua wakil presiden, Jusuf Kalla dan Boediono, menghadiri undangan Prajogo. Senyampang pula ratusan pengusaha, pejabat tinggi, politisi, serta duta besar (dubes) Singapura, Prancis hingga Finlandia. 

Dari empat presiden yang masih ada, Presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo hadir pertama. Jokowi datang bersama Ibu Negara Iriana yang tampak anggun dalam kebaya biru.

Orang nomor satu di republik ini menyapa hangat dan menyalami mempelai maupun tuan rumah. Kelar berfoto dan menyapa kerumunan tamu, Jokowi beranjak meninggalkan  Mulia.

Sepeninggal Jokowi, Presiden RI ketiga  B.J. Habibie hadir. Mantan presiden yang juga profesor aeronautika itu hanya sejenak bertandang.

Selang beberapa menit kemudian, giliran Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono dan  Nyonya Kristiani Herawati yang mengenakan kebaya merah cabai, datang ke tengah pesta. Usai dari panggung pelaminan, SBY singgah di ruang VIP.

Dijumpainya sejumlah tamu penting sembari bertegur sapa. Termasuk dengan Basuki Tjahaja  Purnama, mantan rival anaknya dalam Pilkada DKI Jakarta.

Beberapa saat setelah SBY beranjak, tibalah Presiden kelima Megawati Soekarno Putri. Ketua Umum PDI Perjuangan itu hadir diiringi Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti.

Kehadiran empat presiden itu serasa komplet dengan kedatangan Sinta  Nuriyah Wahid, istri mendiang Presiden keempat Abdurrahman Wahid. Tokoh gerakan perempuan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) serta aktivis hak asasi manusia itu hadir didampingi cucu dan putrinya, Yenny Wahid. Pun kehadiran Sinta Wahid mengingatkan kembali pada kiprah dan sosok pluralis almarhum Gus Dur.

Empat presiden datang silih berganti kendati tak satu pun yang bersua satu dengan lainnya. “Kalau  saja semua duduk semeja, seru pastinya,” celetuk seorang tamu.

Empat hari kemudian, setidaknya dua presiden Indonesia sudah duduk sebangku dan satu meja. Kamis (9/3), Presiden Jokowi dan SBY bertemu di Istana Negara. Mak pyar! Kebekuan serasa mencair.

Editor: A.Herry Prasetyo

Terbaru