Sebanyak 8.000 Pelari Bertarung dan Ramaikan Mandiri Jogja Marathon

Sabtu, 14 April 2018 | 06:00 WIB   Reporter: SS. Kurniawan
Sebanyak 8.000 Pelari Bertarung dan Ramaikan Mandiri Jogja Marathon


EVENT LARI - Yogyakarta. Sebanyak 8.000 pelari siap bertarung sekaligus meramaikan Mandiri Jogja Marathon 2018 yang bakal digelar Ahad (15/4) besok. Tak cuma dari dalam negeri, runners dari 22 negara ikut ambil bagian dalam lomba lari kolaborasi Bank Mandiri dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini.

Tahun ini merupakan penyelenggaraan kedua Mandiri Jogja Marathon yang mengambil start dan finis di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan. Tahun lalu, lomba lari tersebut juga digelar di tempat sama dengan 6.500 pelari sebagai peserta.

Harapannya, Mandiri Jogja Marathon bisa berkembang menjadi event lari yang melekat di hati para pelari. “Kami menyebut ini people’s race dan sport tourism,” kata Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri, dalam pengantar di Race Guide yang dibagikan ke pelari, Kamis (13/4).

Sebab, Bank Mandiri bersama Pemerintah DIY berusaha melibatkan seluruh komponen masyarakat dan komunitas untuk menyukseskan penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon. Sehingga, lomba lari ini bisa mendorong pengembangan pariwisata di Yogyakarta juga Indonesia.

Mandiri Jogja Marathon 2018 melombakan empat kategori. Yakni: Full Marathon 42 Kilometer (FM 42K) sebanyak 1.200 pelari, Half Marathon (HM 21K) dengan 2.250 pelari, Olympic Distance 10K juga 2.250 pelari, dan Sprint Distance 5K dengan 2.000 pelari.

Untuk kategori FM 42K, rute larinya melewati sembilan desa di wilayah Kabupaten Sleman, DIY, dan dua desa di Klaten, Jawa Tengah. Selain Candi Prambanan, rutenya juga melintasi Candi Plaosan dan Monumen Taruna untuk mengenang tentara taruna yang gugur melawan Belanda.

Beda dengan lomba maraton yang kebanyakan menggunakan jalan raya, Mandiri Jogja Marathon justru memiliki lintasan jalan desa di sekitar Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi. Tentunya, melewati kawasan pertanian serta lingkungan pedesaan dengan berbagai kearifan lokalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru