Shannedy Ong, melaju mulus di jalur teknologi informasi

Sabtu, 03 Maret 2018 | 17:00 WIB   Reporter: Lidya Yuniartha
Shannedy Ong, melaju mulus di jalur teknologi informasi


Ternyata, mundurnya Shannedy dari Ericsson lantaran kepincut dengan posisi Country Director Qualcomm Indonesia. Dia pun berhasil meraih jabatan ini pada Maret 2015.

Shannedy mengakui, dirinya memang berambisi untuk menguasai berbagai bidang di teknologi. Karena itulah, jabatan yang dia duduki berbeda-beda. "Bisa dilihat dari pekerjaan saya, kalau semua bidang hampir saya jalani. Saya punya ambisi untuk berpindah dari ekosistem yang satu ke ekosistem lain," katanya.

Ikut seleksi

Menurut Shannedy, Qualcomm merupakan pemimpin dalam teknologi nirkabel khususnya penyedia chip mobile. Itu sebabnya, dia sangat tertarik bergabung dalam Qualcomm.

Shannedy menambahkan, sebuah kebanggaan tersendiri bila bisa menjalani sebuah pekerjaan yang belum pernah dia lakoni sebelumnya. "Memang, Qualcomm tetap dalam konteks telekomunikasi, tetapi ekosistemnya berbeda," imbuh Shannedy.

Ada kisah menarik di balik upaya Shannedy menggapai kursi pimpinan Qualcomm Indonesia. Pasalnya, meski punya pengalaman panjang dan ciamik di bidang telekomunikasi, Shannedy tetap harus menjalani proses seleksi yang ketat.

Dia harus menyiapkan strategi apa yang akan diterapkannya bila terpilih sebagai country director. Bahkan, Shannedy mesti menjalani proses wawancara hingga delapan kali sebelum benar-benar dipilih.

Menurutnya, untuk bisa bergabung di perusahaan global, memang selalu ada proses seleksi yang ketat. Para pemimpin perusahaan tersebut harus berhati-hati memilih orang yang dianggap tepat dan mampu memimpin anak usaha mereka di Indonesia ke arah yang diinginkan. Terlebih, Indonesia merupakan pasar yang strategis di mata dunia.

Shannedy jadi pilihan. Sebab, Qualcomm menilai, apa yang mereka inginkan bisa dicapai bersama Shannedy. "Intinya, bagaimana meyakinkan pemegang saham bahwa saya adalah orang yang tepat yang bisa memimpin perusahaan, dan membuat strategi yang tepat untuk meningkatkan perusahaan ke level yang lebih tinggi," terangnya.

Kepemimpinan juga jadi penilaian penting Qualcomm dalam memilih country director di Indonesia. Shannedy membeberkan, dirinya selalu menerapkan leading by example. Artinya, dia selalu memberlakukan standar yang tinggi terlebih dahulu sebelum menerapkannya kepada orang lain.

Dengan standar itu, Shannedy yakin, bisa melakukan berbagai strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan.

Begitu diterima sebagai country director Qualcomm Indonesia, Shannedy langsung menetapkan strategi yang akan dia lakukan. Ia pun langsung berinteraksi dengan tim dan para klien. Saat itu, Shannedy merasa, tahun 2015 merupakan tahun yang sangat menantang dalam kariernya.

Sekarang, tantangan berikutnya buat Shannedy adalah pasar teknologi telekomunikasi yang akan terus berubah. Meski begitu, Shannedy menambahkan, setiap perubahan tersebut yang terjadi di Indonesia akan selalu menjadi pasar yang menarik buat perusahaannya, Qualcomm.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru