Yoga gembira di taman kota

Sabtu, 09 Mei 2015 | 10:00 WIB   Reporter: Benedictus Bina Naratama
Yoga gembira di taman kota


Yoga sudah menjadi tren gaya hidup bagi kaum urban Jakarta. Filosofi yoga yang banyak mengambil inspirasi dari alam dan menghormati keragaman, menjadi dasar bagi Komunitas Yoga Gembira  menyelenggarakan kegiatan di ruang terbuka hijau secara rutin.

Ya, komunitas Yoga Gembira yang terbentuk sejak tahun 2009 ini, lebih memilih melakukan yoga di taman kota, seperti di Taman Suropati, Menteng dan Taman Jenggala, Kebayoran Baru. Pendiri Komunitas Yoga Gembira, Yudhi Widyantoro menuturkan, keberadaan taman juga memberikan inspirasi, karena nama-nama postur yoga banyak diambil dari alam seperti postur pohon dan postur ular.

Untuk meningkatkan eksistensi dan mempromosikan senam yoga di alam terbuka, komunitas ini menyelenggarakan Yoga Gembira Festival 2015 di Taman Menteng, pada 24 - 26 April 2015 lalu. Acara yang digelar untuk kedua kalinya ini mengambil tema "Expand". Yudhi yang juga menjadi ketua pelaksana Yogfest 2015 menuturkan, pihaknya juga ingin memperkenalkan yoga bukan hanya sebagai olahraga fisik saja, juga mengembangkannya menjadi relaksasi mental.

Sebab itu, di sela-sela sesi senam yoga, Yudhi dan teman-teman panitia turut menyediakan meditasi dan terapi mental seperti aura healing. "Expand artinya meluas, intinya untuk kesehatan, bukan cuma olahraga, juga holistik," ujar Yudhi, ketika ditemui KONTAN, beberapa waktu lalu.

Melakukan yoga di taman juga menjadi cara anggota komunitas ini untuk menentang pembangunan gedung di lahan terbuka. Taman atau ruang terbuka hijau adalah tempat penting untuk beraktivitas dan berinteraksi bagi masyarakat, tak boleh dikalahkan oleh pembangunan gedung.


Yogfest 2015

Di Yogfest 2015, selain kelas senam yoga, peserta disuguhkan dengan kelas tentang ilmu kesehatan seperti pijat dan demo memasak makanan sehat. Kelas dibagi menjadi tiga area dengan kategori donasi dan tiket masuk. Di area satu dan dua didominasi dengan kelas berbayar.

Anggota yang mau mengikuti kelas, harus membayar Rp 130.000 untuk satu kelas atau Rp 300.000 bagi daily pass, guna mengikuti semua kelas. Selain yoga, demo masak dan seminar kesehatan, setiap orang yang berkunjung disuguhkan bazaar produk kesehatan yang menjual berbagai produk mulai dari pakaian yoga hingga makanan organik. Jadi setelah lelah beryoga, peserta bisa sejenak berbelanja sebelum mengikuti kelas yoga selanjutnya.

Meskipun bertemakan festival, Yudhi menjamin kualitas guru yang dihadirkan berkualitas baik untuk ukuran Indonesia. Ia pun mengaku senang dengan antusiasme yang diperlihatkan oleh semua orang yang datang ke festival yoga ini. Ia berharap masyarakat luas mendapatkan manfaat yang tak terbatas dari yoga.

Dibandingkan dengan festival yoga lainnya, Yogfest ini termasuk murah. Kualitas guru-guru yang dihadirkan juga terbilang bagus. "Mudah-mudahan ini akan menjadi event tahunan rutin sebagai sumbangan bagi pemerintah untuk memberikan kegiatan keluarga yang sehat, bukan cuma fisik, juga holistik," jelas Yudhi.             

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi

Terbaru