PERGURUAN TINGGI - Merdeka Belajar Episode Keenam: Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi, meluncur pada Selasa, 3 November 2020.
Bersumber dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan program ini secara virtual.
Tekad membangun bangsa yang maju tidak boleh surut, meski di tengah pandemi Covid-19. Krisis yang sedang melanda justru menyadarkan bahwa memiliki SDM tangguh sangat penting.
Presiden menekankan, pandemi Covid-19 harus dimanfaatkan untuk memperbaiki ekosistem pendidikan nasional, termasuk pendidikan tinggi.
“Perguruan tinggi harus merelaksasi kurikulum dari kaku menjadi fleksibel dan membuka diri terhadap cara-cara baru. Perguruan tinggi harus lebih responsif menghadapi tantangan yang ada, mengubah pendekatan teoritis menjadi pendekatan pemecahan masalah hingga mampu penciptaan dampak positif,” tegas Jokowi.
Baca Juga: 5 Cara sederhana meningkatkan interpersonal skill, penting diketahui para pekerja
Presiden menambahkan, dosen yang baik adalah dosen yang memfasilitasi mahasiswanya belajar dari berbagai sumber. Perguruan tinggi yang baik mampu membangun ekosistem merdeka belajar dan memanfaatkan materi dan media belajar yang luas.
Perguruan tinggi jadi fokus utama
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, menyampaikan jika fokus Merdeka Belajar kali ini adalah membangun SDM unggul di jenjang pendidikan tinggi.
Mendikbud mengajak universitas negeri dan swasta bergerak cepat agar dapat bersaing di tingkat dunia. Fokus pengembangan pendidikan tinggi tidak hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas.
Menurut Nadiem, di sisi peningkatan mutu, harus tercipta lulusan yang lebih baik. Di sisi lain, anggaran untuk universitas meningkat sebesar 70% pada 2021.
Dana untuk pendidikan tinggi semula Rp 2,9 triliun pada 2020, naik menjadi Rp 4,95 triliun di tahun 2021.
Selanjutnya: Bukan calistung, Merdeka Belajar di PAUD adalah Merdeka Bermain
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
