20 Jurusan soshum paling ketat di SNMPTN 2020, bisa jadi pertimbangan memilih jurusan

Minggu, 17 Januari 2021 | 08:20 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
20 Jurusan soshum paling ketat di SNMPTN 2020, bisa jadi pertimbangan memilih jurusan


PERGURUAN TINGGI - Memilih jurusan dan universitas yang tepat bisa meningkatkan peluang lulus SNMPTN 2021. Karenanya, melihat seberapa ketat persiangan di jurusan soshum atau saintek tahun SNMPTN 2020 penting dilakukan. 

Di seleksi SNMPTN tahun ini, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) memberikan sedikit peraturan yang berbeda dalam memilih jurusan.

Peserta bisa memilih dua prodi di satu PTN atau dua PTN. Jika memilih dua prodi di dua PTN, salah satu harus berada di PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/SMK/MA asal. 

Jika hanya memilih satu jurusan, siswa bisa memilih PTN manapun. Perlu diingat, jika peserta dinyatakan lulus SNMPTN, dia tidak diperbolehkan lagi mendaftar UTBK-SBMPTN 2021. 

Baca Juga: Cara mendaftar akun LTMPT SNMPTN 2021 di portal.ltmpt.ac.id, simak tahapannya

Selain tidak bisa mengikuti UTBK, siswa yang lulus SNMPTN 2021 juga tidak bisa mendaftar sekolah kedinasan seperti STAN. 

"Karena kedinasan sudah meminta data dari LTMPT, dan di dalam sistem juga tidak memungkinkan mereka (peserta SNMPTN) yang sudah diterima mengikuti tes lagi, tentu berakibat tidak ada nilai UTBK yang bisa dikirimkan untuk yang bersangkutan ke sekolah kedinasan," terang Prof. Nasih, Ketua LTMPT, pada peluncuran SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2021, Senin (4/1) lalu. 

Karenanya peserta seleksi SNMPTN tahun ini dihimbau untuk hati-hati dalam memilih jurusan kuliah dan universitas. 

Prodi soshum terketat SNMPTN 2020

Data prodi terketat di SNMPTN tahun lalu bisa menjadi bahan pertimbangan siswa dalam memilih jurusan kuliah. Merangkum data dari LTMPT, berikut daftar prodi soshum dengan ketetatan tertinggi di SNMPTN 2020:

1. Manajemen Universitas Negeri Jakarta 0,94 persen.
2. Manajemen Universitas Padjadjaran 1,31 persen.
3. Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta 1,33 persen.
4. PGSD Universitas Sriwijaya 1,34 persen.
5. Ilmu Komunikasi Universitas Padjadajaran 1,42 persen.
6. Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia 1,63 persen.
7. Akuntansi Universitas Negeri Jakarta 1,63 persen.

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru