JURUSAN KULIAH - Selain saintek, peserta SNMPTN 2021 bisa memilih program studi (prodi) bidang soshum. Bidang ini di berbagai universitas menjadi incaran banyak peserta.
Di seleksi SNMPTN tahun ini, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) memberikan sedikit peraturan yang berbeda dalam memilih jurusan. Peserta bisa memilih dua prodi di satu PTN atau dua PTN. Jika memilih dua prodi di dua PTN, salah satu harus berada di PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/SMK/MA asal.
Jika hanya memilih satu jurusan, siswa bisa memilih PTN manapun. Perlu diingat, jika peserta dinyatakan lulus SNMPTN, dia tidak diperbolehkan lagi mendaftar UTBK-SBMPTN 2021.
Baca Juga: Begini cara kerja vaksin Covid-19 hingga bisa bantu tubuh memerangi virus corona
Selain tidak bisa mengikuti UTBK, siswa yang lulus SNMPTN 2021 juga tidak bisa mendaftar sekolah kedinasan seperti STAN.
"Karena kedinasan sudah meminta data dari LTMPT, dan di dalam sistem juga tidak memungkinkan mereka (peserta SNMPTN) yang sudah diterima mengikuti tes lagi, tentu berakibat tidak ada nilai UTBK yang bisa dikirimkan untuk yang bersangkutan ke sekolah kedinasan," terang Prof. Nasih, Ketua LTMPT, pada peluncuran SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2021, Senin (4/1) lalu.
Karenanya peserta seleksi SNMPTN tahun ini dihimbau untuk hati-hati dalam memilih jurusan kuliah dan universitas.
Prodi soshum terketat SNMPTN 2020
Data prodi terketat di SNMPTN tahun lalu bisa menjadi bahan pertimbangan siswa dalam memilih jurusan kuliah. Merangkum data dari LTMPT, berikut daftar prodi soshum dengan ketetatan tertinggi di SNMPTN 2020:
1. Manajemen, Universitas Negeri Jakarta 0.94 persen.
2. Manajemen, Universitas Padjadjaran 1.31 persen.
3. Ilmu komunikasi, Universitas Negeri Jakarta 1.33 persen.
4. PGSD, Universitas Sriwijaya 1.34 persen.
5. Ilmu komunikasi, Universitas Padjadajaran 1.42 persen.
6. Ilmu hubungan internasional, Universitas Indonesia 1.63 persen.
7. Akuntansi, Universitas Negeri Jakarta 1.63 persen.