6 Rukun Haji yang Harus Dipatuhi Agar Ibadah Sah

Kamis, 16 Juni 2022 | 12:12 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
6 Rukun Haji yang Harus Dipatuhi Agar Ibadah Sah

ILUSTRASI. Ilustrasi rukun haji. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS


HAJI -Jakarta. Rukun haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan amalan lain. Jika rukun haji ini ditinggalkan, ibadah haji seseorang tidak sah.

Sementara itu, haji adalah berkunjung ke Baitullah (Ka'bah) untuk melakukan amalan-amalan, antara lain wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, thawaf di Ka'bah, sa'i dan amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan ridla-Nya semata. 

Hukum ibadah haji adalah wajib bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat dan diwajibkan hanya sekali seumur hidup. 

Ibadah haji dilaksanakan pada bulan haji (Dzulhijjah), tepatnya ketika waktu wukuf di Arafah tiba (9 Dzulhijjah), hari Nah{r (10 Dzulhijjah), dan harihari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Lantas, yang termasuk dalam rukun haji adalah apa saja?

Baca Juga: Ini Layanan Kesehatan yang Bisa Didapatkan Jemaah Indonesia di KKHI

6 Rukun Haji

Rukun Haji

Dirangkum dari buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah terbitan Kementerian Agama, berikut adalah 6 rukun haji yang perlu dipahami oleh umat Islam:

1. Ihram (niat)

Rukun haji pertama adalah ihram atau niat. Ihram artinya niat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan mengharamkan hal-hal yang dilarang selama beribadah. Dengan mengucapkan niat ihram haji atau umrah, seseorang berarti telah mulai melaksanakan haji atau umrah. Sebelum berihram, jemaah haji disunahkan :

  • Mandi;
  • Memakai wangi-wangian pada tubuhnya;
  • Memotong kuku dan merapikan jenggot, rambut ketiak dan rambut kemaluan;
  • Memakai kain ihram yang berwarna putih;
  • Shalat sunnah ihram dua raka’at. 

Jemaah pria memakai dua helai kain ihram. Jemaah perempuan memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan tangan sampai ujung jari, baik telapak tangan maupun punggung tangan. 

Baca Juga: Ajukan PMN Rp 866,8 Miliar untuk Tahun Depan, Ini Rencana Perum Damri

2. Wukuf di Arafah

Rukun Haji

Rukun haji yang kedua adalah wukuf di Arafah. Wukuf artinya berhenti atau berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihrām walau sejenak dalam waktu antara tergelincir Matahari pada 9 Dzulhijjah (hari Arafah) sampai terbit fajar hari nahar 10 Dzulhijjah. Wukuf di Arafah termasuk salah satu rukun haji. 

3. Thawaf

Selanjutnya, Thawaf adalah rukun haji yang ketiga. Thawaf menurut istilah berarti mengelilingi Baitullah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad.

4. Sa’i

Kemudian, Sa'i adalah rukun haji yang ketiga. Sa’i berarti berjalan dari Safa ke Marwah, bolak-balik sebanyak tujuh kali yang dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah, dengan syarat dan cara-cara tertentu. 

Baca Juga: Sebanyak 29.539 Jamaah Haji Tiba di Madinah, 5.918 di Antaranya Sudah Geser ke Makkah

5. Cukur

Dalam rangkaian ibadah haji/umrah, bercukur merupakan salah satu rukun haji/umrah, khususnya menurut mazhab Syafi’i. Sehingga, tidak sempurna haji atau umrah seseorang jika tidak mencukur rambut. Sedangkan menurut tiga mazhab lainnya, hukum bercukur adalah wajib, jika ditinggalkan wajib membayar dam.

Bercukur dalam ibadah umrah dilakukan setelah jemaah umrah melaksanakan tawaf dan sa’i. Dalam ibadah haji, praktek yang lazim dilakukan, bercukur dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah jemaah melempar Jamrah Kubra.

6) Tertib

Tertib juga termasuk dalam rukun haji. Tertib berarti melaksanakan rukun haji dan umrah secara berurutan mulai dari ihram, thawaf, sa'i, lalu bercukur.

Demikian penjelasan 6 rukun haji yang perlu dipahami oleh umat Islam saat ingin melaksanakan ibadah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani
Terbaru