Reporter: Hendrika Yunapritta | Editor: Hendrika
KONTAN.CO.ID - Pagi yang diselimuti mendung, tidak mengurungkan niat orang berbondong-bondong menyambangi Ranu Segaran, yang berlokasi di Kecamatan Tritis, Probolinggo, Sabtu (7/10) itu. Begitu juga Siti, yang datang bersama anak dan suaminya. "Naik motor," ujar warga Probolinggo yang ingin menonton rangkaian pembukaan 7 Lakes Festival tersebut. Dengan cepat, ia berbaur bersama banyak orang lain, menyusuri jalan berpaving di tepian Ranu (danau) Segaran, menyambangi kios-kios UMKM yang menggelar dagangan di sana.
Dalam pidato pembukaannya, Bupati Probolinggo Muhammad Haris Damanhuri Romly menyatakan event besar ini merupakan yang pertama kali digelar di situ. "Kami ingin merayakan alam, menumbuhkan Kembali culture Probolinggo, dan perekonomian Probolinggo Kembali membaik," ujar Gus Haris.
Baca Juga: Lonjakan Kredit Karbon Indonesia, Jadi Peluang Bisnis dan Investasi ESG
Ia menekankan keunikan lokasi, karena Kecamatan Tiris adalah satu-satunya kecamatan yang punya 7 danau dan 7 air terjun sekaligus. Ironisnya, dengan potensi seperti itu, Tiris merupakan kecamatan di wilayah Kabupaten Probolinggo yang paling tidak sejahtera. Begitupun dengan Kabupaten Probolinggo, yang menurut data BPS, merupakan kabupaten termiskin keempat, di Jawa Timur. Lewat jalur pariwisata, Gus Haris bermaksud membalikkan keadaan tersebut.
7 Lakes Festival, menurut Gus Haris, menunjukkan konsep pariwisata yang akan mereka kembangkan "Konsepnya Kembali ke alam, menjaga alam dengan baik dan tidak membiarkan siapapun merusaknya. Nature, culture, tourism," katanya. Rangkaian festival ini, di antaranya gathering komunitas 4x4, trekking dan hiking, Hyang Argopuro Coffee Festival, lomba memancing, menebar jala di ranu, dan sebagainya.
Salah satu yang diupayakan, dan sudah dapat dinikmati di Ranu Segaran, adalah memperbaiki infrastruktur jalan menuju ranu dan keliling danau. "Semua ranu akan dipasang jogging track, sehingga orang terbiasa untuk jalan kaki," katanya.
Paving yang digunakan untuk jogging track dan perbaikan jalan dibuat dari memanfaatkan limbah PLTU Paiton, berupa fly ash bottom ash, dari POMI, bagian dari Paiton Energy yang mengoperasikan unit 3, 7, dan 8 di kompleks pembangkit tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Stop Impor Solar pada 2026
Paiton Energy-POMI menyediakan lebih dari 160 ribu unit eco paving blok FABA dari total 350 ribu unit yang dibutuhkan serta 600 ton material FABA untuk jalan akses dan alas menuju area ranu, yakni Desa Segaran, Tlogoargo, Ranuagung, dan Andungsari. Adapun pemasangan paving, dilakukan oleh masyarakat desa yang bersangkutan.
Fazil Erwin Alfitri, Presiden Direktur Paiton Energy, mengatakan pihaknya percaya pengembangan ekowisata yang berakar pada potensi alam dapat menjadi penggerak ekonomi. "Kami juga ingin menunjukkan, praktir ekonomi sirkular bisa berjalan seiring dengan pelestarian alam an pemberdayaan masyarakat," katanya.
Adapun Presiden Direktur POMI, Sugiyanto, mengatakan, pemanfaatan eco paving block dari FABA tidak hanya membantu kesiapan Kawasan wisata. "Itu juga contoh prinsip green industry, yang memberi manfaat pada masyarakat," ujar Sugiyanto.
Selanjutnya: Putin Tunjuk Andrei Bulyga Sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Negara
Menarik Dibaca: Vivo Y21d HP Murah Cuma 2 Jutaan, Ada Baterai BlueVolt 6500 mAh!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
