MUSIK - JAKARTA. Abonie Digital Music muncul sebagai inovasi dalam industri musik Indonesia. Platform ini memberi kesempatan bagi musisi pemula dari berbagai genre untuk meraih kesuksesan.
Berbasis di Pekanbaru, Riau, label ini, yang dipimpin oleh MHD Daniel, mengubah cara distribusi musik dengan orientasi digital.
Salah satu keunikan dari Abonie adalah semangat inklusivitasnya. Mereka tidak terpaku pada satu genre musik, namun membuka peluang bagi berbagai aliran musik. Lagu-lagu seperti "I Want" oleh Daniel, "Make Me" oleh Geizka, dan "The Sun Doesn't Shine" oleh Pink Nursery menjadi bukti dedikasi tim Abonie.
Baca Juga: Coldplay Sebagai Sebuah Brand
Tahun 2022 menjadi saksi kesuksesan mereka. Dengan lebih dari 300 album dan hampir 30 artis di bawah naungan mereka, Abonie bekerja sama dengan platform musik digital, produser, dan mitra strategis, memperkuat posisinya dalam industri.
Lebih dari sekedar platform distribusi, Abonie menjadi rumah bagi musisi muda yang berambisi mendapat pengakuan internasional. "Visi Mhd Daniel bukan hanya membesarkan nama musisi pemula tapi juga meningkatkan industri musik Indonesia," tulis pernyataan tertulis dari Abonie Digital Music, Rabu (23/8).
Mereka aktif di media sosial, seperti Instagram, YouTube, Facebook, dan TikTok, menjadi sumber inspirasi bagi generasi digital. Konten yang dibagikan memberikan wawasan tentang proses kreatif dan kesempatan bagi penggemar untuk terhubung dengan tim Abonie.
Baca Juga: Trinity Optima Production Jadi Perusahaan Label Rekaman Lokal Terbesar di Indonesia
Dengan inovasi dan komitmen kuat untuk mendukung musisi pemula, Abonie Digital Music menjadi pelopor bagi generasi musik muda Indonesia, menjanjikan masa depan yang cerah bagi industri musik Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News