Ada bonus pendanaan sebesar Rp 500 miliar untuk PTN di Merdeka Belajar jilid 6

Rabu, 04 November 2020 | 13:05 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Ada bonus pendanaan sebesar Rp 500 miliar untuk PTN di Merdeka Belajar jilid 6

ILUSTRASI. Ada bonus pendanaan sebesar Rp 500 miliar untuk PTN di Merdeka Belajar jilid 6. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.


PERGURUAN TINGGI -  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi merilis Merdeka Belajar Episode 6. Merdeka Belajar kali ini fokus pada pengembangan pendidikan tinggi. 

Merdeka Belajar Jilid 6: Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi, bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. 

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud (03/11/2020), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menjelaskan, fokus pengembangan perguruan tinggi tidak hanya pada sisi kuantitas, tetapi juga kualitas. 

Karenanya, pemerintah menaikkan anggaran untuk pendidikan tinggi sebanyak 70%. 

Tahun 2020, dana pemerintah untuk perguruan tinggi sebesar Rp 2,9 triliun. Di tahun 2021, dana tersebut naik menjadi Rp 4,95 triliun. 

Terobosan Merdeka Belajar

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, Merdeka Belajar mencakup tiga terobosan. 

Terobosan tersebut antara lain:

  • Insentif berdasarkan capaian Indikator Kinerja Utama untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
  • Dana penyeimbang atau matching fund untuk kerja sama dengan mitra. Dana ini ditujukan untuk PTN dan perguruan tinggi swasta (PTS).
  • Program Kompetisi Kampus Merdeka atau competitive fund untuk PTN dan PTS.

Baca Juga: Pemburu beasiswa, ada beasiswa S2 di Oxford University yang bisa dicoba

Nadiem menambahkan, kebijakan pertama adalah intensif kerja untuk PTN yang didasarkan pada capaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU). 

Univeritas negeri yang berhasil mencapai target IKU akan mendapatkan bonus pendanaan. Bonus yang diberikan Kemendikbud pada PTN sebanyak Rp 500 miliar. 

Delapan IKU yang perlu dicapai oleh PTN antara lain. 

  • Lulusan mendapat pekerjaan yang layak dengan upah di atas upah minimum regional, menjadi wirausaha, atau melanjutkan studi.
  • Mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus melalui magang, proyek desa, mengajar, riset, berwirausaha, serta pertukaran pelajar.
  • Dosen berkegiatan di luar kampus dengan mencari pengalaman industri atau berkegiatan di kampus lain.
  • Praktisi mengajar di dalam kampus atau merekrut dosen yang berpengalaman di industri.
  • Hasil kerja dosen (hasil riset dan pengabdian masyarakat) dapat digunakan masyarakat dan mendapatkan rekognisi internasional.
  • Program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia baik itu dalam kurikulum, magang, maupun penyerapan lulusan.
  • Kelas yang kolaboratif dan partisipatif melalui evaluasi berbasis proyek atau metode studi kasus.
  • Program studi berstandar internasional dengan akreditasi atau sertifikasi tingkat internasional.

Nadiem menambahkan, IKU digunakan untuk mendorong kualitas PTN dan PTS denga berbagai cara. Cara tersebut diantaranya: 

  • Memberikan alokasi insentif biaya operasional atau bantuan pendanaan bagi PTN yang mencapai target IKU.
  • Memfasilitasi dana penyeimbang kontribusi mitra (matching fund) bagi PTN dan PTS
  • Memilih program kompetisi Kampus Merdeka bagi PTN dan PTS (competitive fund)
  • Memantau kualitas PTS oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti)

Selanjutnya: Merdeka Belajar Episode 6 resmi meluncur, pendidikan tinggi jadi fokus utama

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru