JAKARTA. Indonesia memiliki banyak daerah yang menghasilkan biji kopi berkualitas. Salah satuny adalah kopi Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk mempopulerkan salah satu kopi lokal terbaik ini, Kompas menggelar Festival Kopi Flores - Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bentara Budaya Jakarta.
Ajang mempertemukan petani kopi Flores di sektor hulu dengan industri kopi di sektor hilir ini akan berlangsung mulai 15-17 September 2016. "Kami coba fasilitasi, karena kopi Flores ini dimana-mana jadi buah bibir, tetapi barangnya tidak ada," ujar Jannes Eudes Wawa, Ketua Panitia Festival Kopi Flores kepada KONTAN di Bentara Budaya, Kamis (15/9).
Selama acara berlangsung, selain memamerkan kopi dari Flores, juga ada diskusi antara petani dan pelaku usaha di sektor hilir. Pada hari Sabtu nanti sejumlah barista kopi di Jakarta juga akan mencoba unjuk gigi meracik kopi dari Flores ini.
Kepala Dinas Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu dalam sambutannya pada pembukaan acara mengatakan, dari delapan kabupaten di Pulau Flores, ada lima kabupaten yang menonjol dalam produksi kopi, yaitu Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ngada dan Kabupaten Ende.
Marius mengatakan, kopi arabika dan robusta dari Kabupaten Ngada sudah mulai masuk ke pasar internasional. "Sejak 2005 sampai 2016, Kabupaten Ngada sudah bisa mengekspor 1.210 ton kopi ke Amerika dan beberapa negara Eropa," ujar Marius.
Saat ini kopi Flores cukup diminati wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Flores. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT, Yohanes Tay Ruba memperkirakan, tahun ini produksi kopi arabika dan robusta Flores mencapai 12.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News