Akupresur mandiri untuk atasi penyakit hipertensi

Selasa, 02 Agustus 2022 | 16:28 WIB   Reporter: Dadan M. Ramdan
Akupresur mandiri untuk atasi penyakit hipertensi

ILUSTRASI. Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS meminta semua petugas kesehatan mengkampanyekan gerakan cegah dan kendalikan hipertensi. Tercatat dari 3000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia sebanyak 1.384 merupakan kasus hipertensi.


KESEHATAN -  JAKARTA. Penyakit tekanan darah tinggi atau yang sering disebut hipertensi merupakan salah satu kondisi yang sering tidak terdeteksi dan dapat menyebabkan gangguan pada jantung hingga serangan stroke. Menurut data dari Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk usia diatas 18 tahun di Provinsi DKI Jakarta adalah sebesar 10,17%, yang mana sebesar 24,04% didapatkan pada kelompok usia di atas 75 tahun.

Berdasarkan jenis kelamin, didapatkan data bahwa perempuan lebih sering menderita hipertensi dibandingkan laki-laki. Penyakit hipertensi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke jika terjadi dalam jangka panjang, dan resiko ini lebih tinggi pada pasien berusia lanjut.

Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Akupunktur Medik FKUI,  Hasan Mihardja, menyampaikan bahwa hipertensi merupakan penyakit lansia yang terbanyak di Indonesia. Pengobatan hipertensi memerlukan hidup yang sehat dan perlu obat yang kontinu. "Akupresur mandiri merupakan suatu tantangan dalam mencapai program pemerintah, yakni Sustainable Development Goals (SDG)," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (2/8).

Menurut Hasan, pemerintah juga berperan dalam mendukung terapi akupresur dalam mengatasi hipertensi dengan memasukkan akupresur dalam anggaran APBN, serta melatih kader kesehatan di Puskesmas di Kepulauan Seribu, dalam memberikan asuhan mandiri akupresur untuk menurunkan tekanan darah tinggi kepada masyarakat.

Di sisi lain, kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan menjadi berkurang. Atas dasar itu, Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Akupunktur Medik FKUI menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar awam dan workshop mengenai akupresur mandiri.

Ketua DPPM FK UI Agung Waluyo bilang, tujuan dari seminar awam dan workshop tersebut adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara mandiri terutama masyarakat berusia lanjut. Adapun kegiatan ini diselenggarakan di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, melihat fakta di lapangan bahwa prevalensi kejadian hipertensi yang cukup tinggi terutama pada penduduk usia lanjut. "Juga belum pernah diadakan penyuluhan mengenai akupresur dan manfaatnya di daerah ini," terang dia.  

Seminar awam ini dilakukan secara hybrid, yakni daring via zoom, dan offline di Aula Kepulauan Seribu, yang dihadiri oleh perwakilan warga Kepulauan Seribu dan warga di luar Kepulauan Seribu sebanyak 830 peserta, perwakilan dari staf pengajar dan peserta pendidikan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Akupunktur Medik FKUI.

Sementara itu, sesi pemaparan materi yang pertama disampaikan oleh narasumber Wahyuningsih Djaali, yang merupakan staf pengajar Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Akupunktur Medik FKUI. Sesi pemaparan materi kedua oleh Hasan Mihardja. Selanjutnya sesi materi ketiga oleh Yoshua Viventius, yang merupakan staf pengajar Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Akupunktur Medik FKUI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dadan M. Ramdan

Terbaru