Alat pendeteksi gempa sudah terpasang di Tanjung Lesung

Kamis, 03 Oktober 2019 | 09:45 WIB   Reporter: Markus Sumartomdjon
Alat pendeteksi gempa sudah terpasang di Tanjung Lesung

Pantai Tanjung Lesung


JELAJAH EKONOMI PARIWISATA - TANJUNG LESUNG. PT Banten West Java Tourism Development sudah mempersiapkan mitigasi bencana pasca-tsunami. Beberapa fasilitas terkait antisipasi bencana sudah diterapkan.

Kunto Wijaya, Direktur Operasional PT Banten West Java Tourism Development memaparkan ada tiga mitigasi bencana yang ada di kawasan Tanjung Lesung. Pertama, alat pendeteksi dini bencana tsunami yang sudah ditanam di areal Tanjung Lesung. Perangkat ini bisa mendeteksi tsunami hingga 200 km.

Kedua, alat pendeteksi gempa minimal 5 magnitudo. Ketiga mulai menerapkan bangunan dua lantai setiap ada bangunan yang dibangun. "Jadi nanti bangunan baru harus dua lantai dan tidak menghadap ke laut," kata Kunto kepada tim Jelajah Ekonomi Pariwisata Kontan.co.id 2019.

Baca Juga: Motif Badak menjadi andalan batik Banten

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tempat evakuasi. Saat ini sudah ada dua areal evakuasi di Tanjung Lesung. Pertama, bukit tsunami yang masih berada di kawasan Tanjung Lesung. Ketinggiannya sekitar 30 meter di atas permukaan laut. Kedua adalah Desa Cikadu yang berdekatan dengan areal Tanjung Lesung dengan ketinggian 35 meter di atas permukaan laut.

Kemudian sarana transportasi untuk antisipasi bencana. Saat ini sudah tersedia lima sarana transportasi untuk memudahkan transportasi pengunjung. 

Baca Juga: Melihat proses pembuatan gula aren di Desa Tanjungjaya, Pandeglang

Semua langkah tersebut penting dilakukan Tanjung Lesung untuk memberi rasa aman bagi pengunjung yang sudah mulai berangsur pulih. Sebelum kejadian, tingkat okupansi Tanjung Lesung bisa 70%. Sempat terpuruk saat bencana tsunami, kini tingkat okupansi Tanjung Lesung sekitar 65%-70%, dengan kapasitas hingga 400 orang.

Yang menarik, kata Kunto, makin banyak ekspatriat yang datang ke Tanjung Lesung paska tsunami. Kalau biasanya 10%, kini sudah 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati
Terbaru