Angkringan model Jogja plus kenyamanan ala Bali

Rabu, 18 Mei 2011 | 09:29 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, 16 - 22 Mei 2011
Angkringan model Jogja  plus kenyamanan ala Bali

ILUSTRASI. Lo Kheng Hong


Angkringan Bli Edi menawarkan gabungan masakan khas Bali dan Yogyakarta. Rasa pedas nasi jenggo sangat pas disantap dengan ayam betutu. Tersedia juga bir jawa racikan dari berbagai rempah. Sambil makan, Anda bisa berselancar internet gratis.

Tempat makan lesehan khas Yogyakarta alias angkringan, sekarang ini, makin mudah ditemukan. Tak terkecuali di Jakarta. Umumnya angkringan berada di dekat pasar atau di perempatan jalan.

Bila Anda ingin merasakan suasana angkringan yang berbeda dan dengan kebersihan yang terjaga, singgahlah ke Angkringan Bli Edi di Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Lokasinya, persis di seberang Holland Bakery Fatmawati.

Angkringan ini menyulap ruang bekas showroom mobil menjadi tempat lesehan. Ada delapan tikar yang digelar, paling tidak bisa menampung 50 orang. Di dalam ruangan, ornamen khas Bali tecermin dari foto-foto lokasi wisata dan kain poleng, kain kotak hitam putih yang memenuhi tiap sudut kedai. Adapun suasana Jawa dihadirkan dengan memasang kain bermotif batik parang rusak.

Jika ingin makan sambil menikmati semilir angin malam, Anda bisa bersantap di luar. Di sini, Edi Purwanto, si empunya Angkringan Bli Edi, menyediakan lima meja dengan masing-masing lima kursi.

Edi mengatakan, kedai ini hadir lantaran terinspirasi beragam masakan bali. Edi merasa selalu kangen dengan Bali, yang menurut dia, mempunyai suasana nyaman dan damai. Nah, untuk mengobati kerinduan itu, ia membuka kedai ini. “Saya asli Pekalongan, tapi jatuh cinta sama Bali,” kata Edi.

Pedasnya nasi jenggo

Layaknya angkringan, Anda bisa mengambil beragam menu yang tersaji di gerobak atau meja. Ada nasi jenggo, nasi kucing, sate lilit, ayam betutu, sate ampela, sate ati, sate usus, sate udang, sampai tahu tempe bacem khas Yogyakarta. Sate dan aneka bacem dihargai Rp 4.000. Silakan pilih sesuai selera.

Kedai ini memiliki menu jagoan yang layak coba: ayam betutu khas Bali yang dibanderol Rp 15.000 per porsi. Ayam betutu terdiri dari potongan paha atau dada ayam berbalur rempah mulai dari jahe, jahe kunyit, kencur, hingga serai, yang bakal menggugah selera.

Sebelum dihidangkan, ayam betutu yang dibungkus daun itu dibakar terlebih dahulu. Ini membuat wangi rempah semakin terasa begitu sampai di meja. Begitu ayam betutu ini sampai di depan Anda, buka perlahan bungkus daunnya, sobek perlahan daging ayam yang tersaji hangat dan giring ke mulut. Rasakan daging ayam kaya rempah yang nikmat. “Bumbu bali memang rasa rempahnya lebih kuat,” ujar Edi.

Ayam betutu pas disantap dengan nasi jenggo. Nasi ini ukurannya sekepalan tangan, mirip nasi kucing. Di dalamnya ada suwiran ayam betutu, orek tempe, dan siraman sambal racikan Edi. Anda cukup mengeluarkan duit Rp 4.000 per porsi untuk merasakan sensasi pedas nasi jenggo yang pulen.

Menu lain yakni sate lilit. Ada tiga pilihan sate lilit yaitu sate lilit daging sapi, sate lilit daging ayam, dan sate lilit ikan tuna. Sate ini dibuat dengan menghancurkan daging menjadi berbentuk seperti adonan roti. Adonan itu lantas dicampur beragam bumbu dan rempah. Setelah itu, baru ditempelkan atau dililitkan pada batang serai untuk kemudian dibakar.

Daging sate lilit ini terasa gurih dengan wangi rempah. Harga per tusuk Rp 5.000. Beragam menu itu makin nikmat dicocol ke sambal matah khas Bali, yang terdiri dari potongan bawang putih, cabai merah, dan potongan rawit.

Jika rasa pedas nasi jenggo belum hilang, Anda bisa menyeruput beragam minuman ringan. Ada es teh manis, es jeruk, wedang jahe, dan es teh susu. Harga rata-rata aneka minuman tadi Rp 4.000 per gelas.

Mau coba yang unik? Pesan bir jawa seharga Rp 5.000 per gelas. Meski judul minuman ini bir, tapi tak bakal membuat Anda mabuk. Sebaliknya, badan justru terasa bugar. Bir jawa ini dibuat dari campuran kayu secang, jahe, serai, kayu manis, cengkih, dan jeruk lemon.

Minuman khas lain yakni wedang secang, hasil oplosan kayu secang, serai, dan daun jeruk. Rasanya lebih pedas dari wedang jahe biasa, namun baunya lebih harum. Cocok diseruput tengah malam.

O, iya, di kedai ini ada fasilitas WiFi gratis juga, lo. Sambil makan, Anda bisa bebas berse-lancar di jagat maya.
Bagi Anda yang gemar nyanyi atau main musik, hobi itu juga bisa tersalurkan di angkringan ini. Edi menyediakan berbagai alat musik yang siap dimainkan seperti gitar dan keyboard. Lebih menarik lagi, semua fasilitas itu gratis.

Soal omzet, Edi enggan berbagi. Namun, Edi mengaku saban hari bisa menghabiskan sekitar 200 porsi nasi kucing dan nasi jenggo. Sementara, untuk ayam betutu bisa habis 50 porsi sehari. Aneka sate terjual dua ratusan tusuk per malam.

Kedai ini buka dari pukul 17.00 sampai pukul 04.00 pagi. Jika ingin ke sini, jangan terlalu larut. Soalnya, kedai ini lebih sering tutup jam 24.00 malam lantaran beragam menu sudah tandas.

Yuk, ngangkring.

Angkringan Bli Edi
Jl. Fatmawati Nomor 27 C,
depan Holland Bakery, Jakarta Selatan,
Telepon: (021) 7508891.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru