OTOMOTIF - Simak bahaya Karbon Monoksida (CO) di Kabin Mobil dan mencegah keracunan. Masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kasus dugaan keracunan gas karbon monoksida (CO) yang menewaskan satu keluarga di dalam mobil saat berhenti di area tertutup.
Insiden ini kembali membuka mata akan bahaya “pembunuh sunyi” tersebut, yang sering kali tidak disadari hingga terlambat.
Karbon monoksida adalah gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau, namun mampu merenggut nyawa dalam waktu singkat saat terhirup dalam konsentrasi tinggi.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para pemilik kendaraan untuk lebih waspada terhadap potensi kebocoran gas buang, terutama saat berada di dalam ruang tertutup atau saat sistem ventilasi tidak bekerja optimal.
Baca Juga: Ini 5 Tips Merawat Motor Setelah Perjalanan Jauh Mudik Lebaran
Bahaya Karbon Monoksida (CO) di Dalam Kabin Mobil
Melansir dari laman Hogan and sons inc, keberadaan gas karbon monoksida (CO) di dalam kabin mobil sering dikaitkan dengan kendaraan lama yang memiliki masalah seperti sistem knalpot yang rusak, bocor, atau adanya lubang akibat karat pada bodi mobil. Namun, mobil baru pun tidak sepenuhnya terbebas dari risiko ini.
Saat mengemudi dengan bagasi atau pintu belakang terbuka bisa membuat gas buang masuk ke dalam kabin. Saat seseorang duduk di bak belakang mobil pikap yang tertutup terpal atau kanopi, ini juga meningkatkan terkena paparan CO.
Bahkan kendaraan keluaran terbaru sekalipun bisa saja memiliki sistem pembuangan yang cacat. Saat menyalakan mobil di dalam garasi atau ruangan tertutup (seperti tempat cuci mobil otomatis) juga dapat menjebak gas buang dan memungkinkan masuk ke dalam kabin.
Baca Juga: Penjualan Mobil Meningkat Sebelum Harga Naik Akibat Tarif Trump
Ketika sistem emisi pada kendaraan tidak berfungsi dengan baik, kadar CO dalam gas buang bisa meningkat drastis.
Meskipun catalytic converter berfungsi untuk mengurangi kadar CO, kebocoran pada sistem knalpot sebelum gas mencapai catalytic converter dapat menyebabkan CO dengan konsentrasi tinggi masuk ke dalam kabin.
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul berbagai keluhan dari pengemudi mobil model terbaru yang mengaku mengalami gejala keracunan CO saat berkendara.
Contohnya, Ford Motor Company pernah mendapat ratusan keluhan terkait model Ford Explorer yang diduga memiliki cacat desain yang memungkinkan gas buang (termasuk CO) masuk ke dalam kabin penumpang.
Baca Juga: Mobil Listrik Tidak Dibekali dengan Ban Serep, Mengapa Demikian?
Penyebab Karbon Monoksida Berbahaya
CO sering dijuluki sebagai “Pembunuh Sunyi” karena tidak berwarna dan tidak berbau, namun sangat beracun. Saat bernapas, oksigen dari udara akan berikatan dengan sel darah merah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Namun jika Anda menghirup CO, gas ini akan berikatan lebih kuat dengan hemoglobin dibandingkan oksigen. Akibatnya, darah Anda jenuh dengan CO dan tidak mampu mengangkut oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh.
Gejala paparan karbon monoksida bisa berupa:
- Sakit kepala
- Pusing
- Mual
- Gejala seperti flu
- Lelah berlebihan
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Bingung
- Halusinasi
- Muntah dan sakit perut
- Gangguan penglihatan
- Mengantuk
- Kejang
- Kehilangan kesadaran
- Kematian
Paparan CO dalam kadar tinggi dalam waktu singkat, atau paparan sedang dalam waktu lama, sama-sama berbahaya. Bahkan, paparan jangka panjang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Cek 8 Hal Persiapan Fisik Mobil Ini Sebelum Mudik Agar Aman dan Nyaman di Perjalanan
Cara Mencegah Karbon Monoksida Masuk ke Dalam Mobil
Untuk menghindari risiko CO di dalam kendaraan, berikut langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Rutin memeriksa sistem knalpot dan emisi kendaraan Anda.
- Jika lampu "Check Engine" menyala, segera periksakan ke bengkel terpercaya.
- Hindari mengemudi dengan pintu bagasi atau belakang terbuka.
- Segera perbaiki karat atau lubang pada bagian bawah mobil.
- Jangan izinkan penumpang duduk di bak belakang mobil pikap yang tertutup kanopi.
- Hindari menyalakan mesin mobil di dalam garasi atau ruang tertutup, apalagi jika knalpot tertutup salju atau lumpur.
- Anda bisa memasang detektor karbon monoksida 12 volt di dalam mobil untuk mendeteksi kebocoran gas buang.
Itulah penjelasan terkait beberapa bahaya Karbon Monoksida (CO) di Kabin Mobil dan mencegah keracunan.
Selanjutnya: Kurs Rupiah Tembus Rp 17.000 Per Dolar AS di Pasar NDF, Ini Sebabnya
Menarik Dibaca: Cara Membuat Foto ala Studio Ghibli dengan Bantuan ChatGPT, Simak Tutorialnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News