Asal Usul Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Simak Para Tokoh Perumusnya

Kamis, 29 Mei 2025 | 07:55 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Asal Usul Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Simak Para Tokoh Perumusnya

ILUSTRASI. Asal Usul Hari Lahir Pancasila 1 Juni dan Tokoh Perumus di Baliknya.


HARI BESAR NASIONAL -  Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni, dan pada tahun ini jatuh pada hari Minggu, 1 Juni 2025.

Sebagai masyarakat Indonesia, penting bagi kita untuk memahami sejarah panjang terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara, serta siapa saja tokoh yang terlibat dalam perumusannya.

Baca Juga: Nasabah BRI Kini Bisa Ajukan Kartu Kredit Easy Card lewat Website Resmi BRI

Awal Mula Perumusan Pancasila oleh BPUPKI

Proses kelahiran Pancasila dimulai dari pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai Dokuritsu Junbi Cosakai, yang dibentuk pada 1 Maret 1945 sebagai tindak lanjut janji Jepang untuk memerdekakan Indonesia.

Mengutip dari e-Modul PPKN Kelas 7 Kemendikbud Ristek, BPUPKI memiliki 64 anggota, yang terdiri dari tokoh-tokoh Indonesia serta 7 orang perwakilan dari Jepang.

Ketua BPUPKI adalah dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu R.P. Soeroso dan Ichibangase Yosio dari Jepang.

BPUPKI menyelenggarakan dua sidang resmi, yaitu:

  • Sidang Pertama (29 Mei – 1 Juni 1945): Membahas dasar negara, wilayah, kewarganegaraan, dan rancangan UUD.
  • Sidang Kedua (10 – 17 Juli 1945): Membahas bentuk negara, pertahanan, pendidikan, ekonomi, dan konstitusi.

Usulan Dasar Negara oleh Yamin, Soepomo, dan Soekarno

Pada sidang pertama BPUPKI, tiga tokoh besar bangsa Indonesia menyampaikan usulan dasar negara, yang kemudian menjadi cikal bakal Pancasila. Dilansir dari cimahikota.go.id, berikut usulan mereka:

Usulan Mohammad Yamin (29 Mei 1945)

Pidato tidak tertulis:

  • Peri kebangsaan
  • Peri kemanusiaan
  • Peri ketuhanan
  • Peri kerakyatan
  • Kesejahteraan rakyat

Baca Juga: Kadar Gula Darah Normal Berdasarkan Usia dan Tanda Awal Diabetes

Rancangan tertulis:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kebangsaan Persatuan Indonesia
  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Usulan Soepomo (31 Mei 1945)

  • Paham persatuan
  • Hubungan negara dan agama
  • Sistem badan permusyawaratan
  • Sosialisasi negara
  • Hubungan antarbangsa dalam semangat Asia Timur Raya

Usulan Soekarno (1 Juni 1945)

Dalam pidato bersejarahnya pada 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan istilah Pancasila dengan lima poin berikut:

  • Kebangsaan Indonesia
  • Internasionalisme atau Perikemanusiaan
  • Mufakat atau Demokrasi
  • Kesejahteraan Sosial
  • Ketuhanan yang Berkebudayaan

Panitia Sembilan dan Piagam Jakarta

Untuk merumuskan secara final naskah dasar negara, BPUPKI membentuk Panitia Sembilan. Mengutip dari kesbangpol.kulonprogokab.go.id, anggota Panitia Sembilan adalah:

  • Ir. Soekarno
  • Mohammad Hatta
  • Abikoesno Tjokroseojoso
  • Agus Salim
  • Wahid Hasjim
  • Mohammad Yamin
  • Abdul Kahar Muzakir
  • AA Maramis
  • Achmad Soebardjo

Panitia ini menyusun Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada 22 Juni 1945, yang memuat lima sila, dengan redaksi sila pertama berbunyi:

“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”

Tonton: BPK Temukan Pembengkakan Pembayaran Produk Kilang Pertamina Rp 10 Triliun

Penetapan Pancasila dalam Sidang PPKI

Pada 18 Agustus 1945, satu hari setelah Proklamasi Kemerdekaan, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengadakan sidang penting. Dalam sidang ini, sila pertama dari Piagam Jakarta diubah menjadi:

“Ketuhanan Yang Maha Esa”

Dengan demikian, rumusan akhir Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Tanggal 1 Juni kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila dan ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk memperingati lahirnya ideologi negara yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia.

Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 adalah momen yang tepat untuk kembali menghayati nilai-nilai luhur bangsa. Mari bersama-sama menjaga semangat persatuan dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Selanjutnya: Hari Kenaikan Yesus Kristus 2025 dan Maknanya bagi Umat Kristen

Menarik Dibaca: Berapa Banyak Kalori yang Dibutuhkan saat Diet Menurunkan Berat Badan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru