INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Beberapa minggu terakhir rupiah terus melemah dan sempat berada di atas level Rp 14.000. Hal tersebut tentunya berdampak di berbagai bidang industri di Indonesia termasuk bisnis biro wisata.
Sebagai pebisnis di bidang biro perjalanan wisata ke luar negeri yang mengharuskan perusahaan melakukan pembelian dalam mata uang dollar AS. Untuk mengantisipasinya, Presiden Direktur Bayu Buana Agustinus Pake Seko mengatakan, telah menyiapkan strategi guna mencegah kerugian perusahaan.
"Antisipasi kami terhadap fluktuasi ini dengan mengunci semua komponen biaya pemasok dengan melakukan pembelian paket dalam jumlah besar" ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (14/5).
Menurutnya, dengan strategi tersebut dampak melemahnya rupiah akhir-akhir ini tidak memberi pengaruh apapun ke Bayu Buana Travel. "Kurs rupiah memang melemah tetapi tidak memberi pengaruh apapun, terlebih untuk keberangkatan libur Lebaran nanti tidak akan berpengaruh karena semua komponen pembiayaan sudah kami booking dari jauh-jauh hari," tuturnya.
Selain itu, tambah Agustinus harga paket wisata yang ditawarkan untuk saat ini juga masih sama dan belum ada perubahan harga. "Kalau harga masih sama sampai saat ini, namun jika kenaikan kurs dollar sangat signifikan nantinya pasti akan kita sesuaikan" ujarnya.
Untuk itu, kata Agustinus Bayu Buana Travel tetap optimistis bisa mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan. "Untuk libur Lebaran nanti tetal kita targetkan tumbuh sekitar 15%-20%" tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News