Parenting - Air susu ibu (ASI) merupakan sumber makanan yang all-in-one untuk bayi. Karenanya, pemberian ASI eksklusif sangat disarankan untuk buah hati.
Tapi, tidak semua ibu bisa siap sedia memberikan ASI secara langsung. Untuk menyiasatinya, ASI yang sudah diperah disimpan agar bisa dikonsumsi bayi kapan pun.
ASI berbeda dengan susu biasa, sehingga cara penyimpanannya juga spesial. Salah menyimpan ASI justru membuatnya cepat basi. Selain itu ASI yang sudah dipompa akan terbuang percuma.
Keliru menyimpan ASI juga bisa merusak kandungan nutrisi di dalamnya. Tentu, hal ini merugikan buah hati yang masih butuh nutrisi dari ASI.
Baca Juga: Ada 4 cara mengatasi ASI tersumbat yang alami dan mudah, jangan panik!
Cara menyimpan ASI
Agar buah hati tetap mendapat ASI yang baik, cara menyimpannya harus diperhatikan. Bersumber dari CDC dan Babycentre, berikut cara menyimpan ASI yang benar:
- Saat akan memompa ASI, jangan lupa cuci tangan dan payudara.
- Bersihkan alat pompa ASI hingga steril sebelum menggunakannya.
- Gunakan wadah yang bersih dan steril. Anda bisa menggunakan botol plastik atau wadah khusus ASI.
- Jangan menyimpan ASI di rak pintu kulkas atau freezer. Suhu pada ASI akan cepat berubah saat pintu dibuka dan ditutup.
- ASI bisa beberapa waktu sesuai dengan suhu penyimpanan.
- ASI bisa disimpan di suhu ruangan maksimal 25 derajat celcius selama 6 jam.
- Kulkas dengan suhu di bawah 4 derajat celcius bisa menyimpan ASI hingga 5 hari. Jauhkan dari daging, telur atau bahan mentah lainnya saat menyimpan ASI.
- ASI bisa bertahan hingga 2 minggu di freezer dengan suhu -15 derajat celcius.
- Jika Anda berencana menggunakan ASI lebih dari 6 jam, segera masukkan ASI dalam freezer.
- Jangan lupa beri label tanggal saat ASI mulai dipompa dan disimpan.
Baca Juga: 4 Cara melatih kecerdasan emosional anak dengan sederhana dan mudah