KREDIT UMKM - JAKARTA - Di tengah optimisme pertumbuhan industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, PT Bank Central Asia (BCA) menyuarakan komitmennya untuk membina pelaku UMKM demi memasuki pasar internasional.
Freddy Iman, EVP Commercial and SME BCA, mengemukakan bahwa upaya tersebut menjadi bagian dari strategi BCA dalam mendukung pengembangan UMKM di Tanah Air.
Namun, di balik asa yang terpancar dari pernyataan BCA, terdapat tantangan nyata yang harus dihadapi oleh pelaku UMKM. Freddy menyoroti tiga aspek krusial yang menjadi hambatan: kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.
Baca Juga: Dukung UMKM Go Export, BCA Hadirkan UMKM & Desa Binaan di Trade Expo Indonesia 2023
Pertama, dari segi kuantitas, pelaku UMKM harus mampu menyeimbangkan nilai produknya agar dapat bersaing di pasaran internasional.
Kedua, kualitas produk menjadi fokus utama, di mana pelaku UMKM diharapkan meningkatkan standar produk mereka. Terakhir, kontinuitas bisnis menjadi aspek penting untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam upaya mendukung ekspansi UMKM ke pasar internasional, BCA telah melakukan berbagai bentuk dukungan, termasuk pembinaan dan pembiayaan melalui program UMKM Go Export.
Baca Juga: Ada Bunga KPR Mulai 2,67%, dan Kredit Kendaraan DP 0% di BCA Expoversary
Pada tahun ini, BCA menargetkan untuk membina 60 UMKM dan desa binaan yang siap diekspor. Namun, realisasi dari target ini masih menjadi pertanyaan besar mengingat tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku UMKM.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan BCA adalah memberikan pelatihan dan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM, bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM).
Meskipun demikian, keberhasilan program ini masih dipertanyakan, mengingat target sertifikasi halal yang belum tercapai.
Dalam konteks ini, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, menyebutkan bahwa tahun lalu BCA telah memberikan lebih dari 1.000 sertifikat halal untuk pelaku UMKM, dengan target tahun depan mencapai 2.000 sertifikat halal. Namun, pernyataan ini tampak lebih sebagai pencapaian target daripada dampak nyata terhadap perkembangan UMKM.
Baca Juga: Bunga KPR 2,67% & Kredit Kendaraan DP 0%, Jemput Hunian&Kendaraan di BCA Expoversary
Meskipun demikian, terdapat cerita sukses dari salah satu UMKM binaan BCA, yaitu Wastraloka, yang berhasil mengekspor produknya ke pasar internasional, termasuk China. Sekain itu, keberhasilan ini tidak bisa dijadikan sebagai cerminan keseluruhan dari program BCA, mengingat masih banyaknya UMKM yang kesulitan untuk menembus pasar internasional.
Sebagaimana diutarakan oleh Eni Anjayani, pemilik Wastraloka, bahwa kendati berhasil menembus pasar Tiongkok dengan nilai transaksi yang signifikan, tantangan masih terus ada. Rencana ekspansi ke pasar lainnya, seperti Timur Tengah, juga memerlukan persiapan dan dukungan yang lebih besar.
Dalam kesimpulannya, meskipun BCA telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung ekspansi UMKM ke pasar internasional, terdapat tantangan yang belum terselesaikan dengan baik.
Perlu adanya evaluasi mendalam terhadap program-program yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa UMKM benar-benar mendapatkan manfaat yang signifikan dari dukungan yang diberikan oleh BCA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News