Begini kronologi kasus manipulasi keuangan Manchester City

Minggu, 16 Februari 2020 | 20:26 WIB Sumber: The Guardian
Begini kronologi kasus manipulasi keuangan Manchester City

ILUSTRASI. Manchester City terbukti lakukan manupulasi laporan keuangan


Pemberian sanksi tersebut juga dilandaskan atas adanya surat elektronik (surel) internal City yang dikuak dalam media asal Jerman Der Spiegel pada November 2018 silam. Kala itu, Der Spiegel memang menyatakan adanya serangkaian tuduhan bahwa City melanggar FFP.

Salah satunya dengan meminta Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan dari keluarga penguasa di Abu Dhabi agar mendanai sebagian besar biaya sponsor dari £ 67,5 juta oleh maskapai negara, Etihad. 
Sebagai informasi saja, Sheik Mansour adalah sosok yang berperan besar mengubah Manchester City menjadi klub sesukses sekarang. Di bawah kendalinya, City berhasil mendatangkan pemain-pemain bintang. 

Namun, UEFA mengendus adanya bau kecurangan dari transaksi yang dilakukan Manchester City. Sebab diduga kuat Sheik Mansour memberikan uang dari kantong pribadinya kepada Manchester City dan dilakukan seolah-olah dana tersebut berasal dari sponsor. 

Baca Juga: Manchester City akan ajukan banding terkait hukuman larangan bermain dari UEFA

Manipulasi ini juga dilakukan agar Manchester City aman dari jerat FFP, lantaran jumlah pendapatan tim tetap tercatat positif.

Aturan FFP yang diluncurkan pada tahun 2011 silam memang bertujuan untuk mengawasi keuangan seluruh klub yang bersaing di daratan Eropa. Langkah ini merupakan reformasi besar untuk mendorong klub agar tidak merugi setelah melakukan transfer pemain dan untuk gaji pemain bintang.

Nah, dalam pengawasan FFP batas bawah dari kerugian klub hanya diperkenankan maksimal sebesar € 45 juta. Namun, seiring berjalannya waktu jumlah tersebut sebenarnya terus berkurang, aturan ini pun berlaku untuk seluruh klub kendati memiliki pemilik tajir seperti Manchester City.

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru