Walhasil, bau-bau kecurangan di sisi keuangan Manchester City semakin jelas. Kehadiran Mansour di City membuat jawara Liga Inggris musim 2018/2019 ini rajin mendanai pemain-pemain kelas dunia dengan bandrol mahal.
Berkaca pada aturan FFP, tentunya dengan pengeluaran sebesar itu bakal sangat sulit membuat City untuk menjaga defisit sebesar € 45 juta. Praktis, Etihad di 2011 secara mencurigakan memberikan dana sponsor dengan nilai fantastis.
Nah, ternyata terkuak bahwa dana sponsor yang diberikan maskapai tersebut hanya £ 8 juta. Jauh dari total dana yang dilaporkan ke UEFA yakni mencapai £ 67,5 juta. Ini artinya, sang pemilik lah yang mendanai kerugian klub, bukan dari pendapatan sponsor.
Baca Juga: Melebihkan pendapatan sponsor, Manchester City langgar aturan financial fair play
Seluruh dugaan ini pun terbukti dalam penyelidikan yang dilakukan CFCB. Sekaligus, melanggar peraturan FFP yang intinya menyebut bahwa jumlah uang yang dikeluarkan klub untuk gaji dan beli pemain tidak boleh melebihi pendapatan klub.
Setelah munculnya sanksi ini, City pun sudah akan mengajukan banding ke Pengadilan Artbitrase Olahraga (CAS) dalam waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News