Belitung kembangkan wisata berbasis pengalaman

Kamis, 17 Oktober 2019 | 19:16 WIB   Reporter: Kenia Intan
Belitung kembangkan wisata berbasis pengalaman

ILUSTRASI. Dalam rangka mendukung Pulau Belitung mendapatkan status Unesco Global Geopark di 2019, komunitas Kayak Indonesia bekerjasama dengan Badan Pengelola Geopark Belitong berencana mengadakan Belitong Geopark International Kayak Marathon (BGIKM) 2018. Pertandi


WISATA - JAKARTA. Tidak mau hanya bergantung pada wisata pantainya, Belitung kini mengembangkan potensi destinasi wisata lainnya. Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie bilang, saat ini Belitung tengah mengembangkan destinasi wisata berbasis experience atau pengalaman.

Keseriusan ini diwujudkan salah satunya dengan menggerakkan desa-desa untuk setidaknya memiliki satu destinasi wisata.

"Tahun ini kami bikin 10 desa percontohan," kata Isyak kepada Tim Jelajah Ekonomi Pariwisata KONTAN, Senin (7/10).

Baca Juga: Harga tiket pesawat naik, pariwisata di Belitung lesu

Oleh Pemerintahan kabupaten (Pemkab), desa-desa tersebut akan dibimbing dengan berbagai pelatihan yang dibutuhkan. Adapun pendanaannya berasal dari dana desa yang saat ini sebesar Rp 2 milair hingga Rp 3 miliar.

Isyak mencontohkan beberapa wisata berbasis pengalaman yang sudah berjalan seperti menanam sayur, menganyam tikar dari daun pandan, membatik dan sentra keramik.

Wisata berbasis pengalaman, lanjut Isyak, bisa menjadi pilihan destinasi jika cuaca di Belitung sedang tidak bersahabat untuk wisata alam seperti pantai. 

Selain memberikan pilihan wisata berbasis pengalaman, Belitung juga mengagendakan berbagai acara untuk menarik kunjungan wisata.

Berdasar data yang dihimpun Kontan.co.id, secara total setidaknya ada 22 agenda baik bertaraf nasional maupun internasional yang digelar di Belitung sepanjang tahun 2019.

Baca Juga: Keterbatasan SDM menjadi tantangan pariwisata Belitung

Sayangnya, agenda ini dirasa General Manager Hotel Santika Belitung Beach Resort Agus Suyatna kurang maksimal.

"Dalam pelaksanaannya kurangnya koordinasi dan komunikasi dengan pelaku pariwisata,  sehingga sering kali hasil event kurang maksimal," ungkapnya. Ia mencontohkan, acara kerap kali tidak sesuai dengan target kunjungan yang diharapkan.

Selain promosi yang perlu digencarkan, Agus menambahkan, akan lebih baik jika sebelum event digelar pelaku wisata juga dilibatkan untuk berdiskusi agar hasilnya lebih maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru