BUDAYA - JAKARTA. Bentara Budaya merayakan hari jadi dengan gelar Syukuran 40 tahun. Acara bertajuk Bentara untuk Indonesia ini digelar di dua tempat sekaligus, yakni Bentara Budaya Jakarta (BBJ) dan Bentara Budaya Yogyakarta (BBY).
"Patut disyukuri Bentara Budaya, yang berdiri 26 September 1982, dapat bertahan sampai sekarang. Ke depan, Bentara Budaya terus berkomitmen menjadi 'hub' atau ruang pertemuan bagi beragam ekspresi seni budaya di Nusantara. Keberagaman ini selaras dengan semangat pendirian Indonesia sebagai rumah besar bagi semua kelompok masyarakat," kata Ilham Khoiri, General Manager Bentara Budaya & Communication Management Kompas Gramedia, di Gedung Bentara Budaya, Senin (26/9)
Syukuran dibuka dengan penayangan kaleidoskop perjalanan Bentara Budaya selama 40 tahun berdiri, dilanjutkan prosesi tumpengan sebagai simbol syukur. Selanjutnya, sebagai wujud apresiasi kepada para seniman yang telah berdedikasi mengembangkan budaya Nusantara, Bentara Budaya menyampaikan penghargaan kepada empat seniman terpilih dari berbagai daerah.
Baca Juga: Patung perintis Kompas Gramedia Jakob Oetama dan PK Ojong diresmikan
Keempat seniman tersebut adalah Serang Dakko sang Maestro Gendang dari Gowa, Sulawesi Selatan; Sahilin sang Maestro Seni Batanghari Sembilan asal Palembang, Sumatra Selatan; Ong Hari Wahyu sang Pegiat Seni Organik dari Yogyakarta; dan Warsad Darya sang Pelestari Wayang Golek Cepak Indramayu, Jawa Barat.
Dalam kesempatan ini pula, Bentara Budaya sekaligus meluncurkan dua program baru yang lekat dengan dunia masa kini, yaitu "Podcast Bentara Budaya" dan "Laboratirium NFT Bentara Budaya".
“Podcast ditayangkan di kanal YouTube Bentara Budaya, menjadi ruang bagi seniman Indonesia untuk berbagi gagasan dan proses kerja kreatifnya,” terang Corporate Communication Director Kompas Gramedia, Glory Oyong.
Baca Juga: Gairahkan UMKM, Dekranas Gelar Pameran Kriyanusa 2022
Sementara, Laboratorium NFT Bentara Budaya diarahkan sebagai ruang belajar bersama bagi para seniman maupun masyarakat dalam mengembangkan kreasi seni digital.
Berkolaborasi dengan Kognisi, task force pendidikan inklusif di Kompas Gramedia, Bentara merilis karakter Kogi (berbentuk boneka alien yang imut dan cerdas) yang mengenakan dekorasi wayang Gatut Kaca.
“Proyek ini diharapkan dapat memperluas medan seni rupa di ruang-ruang baru berbasis teknologi informasi masa kini,” tambah Glory.
Syukuran 40 tahun Bentara Budaya dimeriahkan pula dengan pertunjukan wayang golek cepak oleh Ki Warsad Darya di Bentara Budaya Jakarta, dan pertunjukan musik dari Komunitas Jazz Mben Senen serta Jogja Hip Hop Foundation (JHP) di Bentara Budaya Yogyakarta.
Digelar juga pameran Seraut Wajah Indonesia di Kanvas Kita: Pameran 77 Karya Lukisan oleh 40 Perupa di Bentara Budaya Jakarta, pada 26 September-2 Oktober 2022.
Baca Juga: Kemendikbudristek Gandeng Pemprov Jambi Gelar Festival Telusur Tanah Berjejak 2022
Sebagian dari mereka merupakan maestro seni rupa modern di Indonesia. Lukisan koleksi Bentara menggambarkan pencarian para perupa akan identitas ke-Indonesia-an.
Ada pula Pameran Seni Rupa Ajur Ajer yang akan digelar pada 22 September-2 Oktober 2022 di Bentara Budaya Yogyakarta, yang diikuti 26 perupa Yogyakarta. Tema ini mencerminkan semangat Bentara untuk melebur, mengembangkan, dan memajukan kesenian di Indonesia bersama para seniman.
Ragam kegiatan juga telah sukses digelar dalam menyambut perayaan malam puncak HUT 40 Bentara Budaya sejak Agustus silam. Mulai dari pameran hingga webinar berhasil dilaksanakan di dua tempat, seperti Ilustrasiana Goes to Jogja, Pameran Pelantang, Pameran Fotografi Memoar Orang-orang Singkawang, Pameran Keramik Singkawang, Ilustrasiana Jakarta, dan Webinar Horor dalam Budaya Kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News