Berani pensiun dini di usia muda, pasangan ini beberkan tips mengelola keuangan

Sabtu, 12 Juni 2021 | 07:20 WIB Sumber: CNBC
Berani pensiun dini di usia muda, pasangan ini beberkan tips mengelola keuangan


MENATA KEUANGAN -  JAKARTA. Pensiun dini merupakan mimpi sebagian orang. Dengan pensiun dini dan miliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, setiap orang dapat terlepas dari rutinitas pekerjaan dan melakukan hal-hal yang mereka sukai.

Melansir CNBC, Jumat (11/6) pasangan ini bernama Steve Adcock, 39 tahun dan istrinya Courtney, 36 tahun telah pensiun sejak 2016 dari pekerjaan mereka. Menjadi cerdas secara finansial sangat penting bagi mereka untuk menjaga keuangan mereka, pasalnya, sejak mereka meninggalkan pekerjaan, mereka belum menambah satu sen pun ke investasi mereka.

Pasangan ini memiliki total kekayaan bersih US$ 1,2 juta atau setara Rp 17,04 miliar (kurs Rp 14.200). Mereka menempatkan sebagian besar investasi mereka di dalam dana pensiun.

Tapi mereka juga menyimpan sebagian dana mereka untuk belanja harian di rekening tabungan biasa. Mereka setidaknya menyimpan uang di rekening bank untuk kebutuhan atau pengeluaran dua tahun. Nilainya berkisar US$ 60.000 atau setara Rp 852 juta hingga US$ 80.000 atau Rp 1,13 miliar.

Baca Juga: Usia 25 tahun, berikut 4 hal yang sebaiknya Anda capai

Adcocks secara disiplin hanya mengambil 4% dari total nilai investasi mereka untuk kebutuhan harian. Jumlah itu setengah dari total keuntungan rata-rata 8% dari hasil investasi portofolio mereka dalam jangka panjang.

Namun nilai belanja mereka secara historis tetaplah berfluktuasi dari tahun ke tahun. Namun dengan konsisten pada aturan mengambil 4% saja dari nilai investasi, maka nilai investasi mereka dalam jangka panjang secara konsisten bertumbuh dan bukannya berkurang.

"Kalau kami mengalami tahun yang baik dan kami menghasilkan uang, kami bisa sedikit lebih fleksibel dengan gaya hidup kami," ujar Courtney.

Kemudian ia menambahkan, bila mereka mengalami tahun yang buruk, seperti kondisi pasar keuangan yang turun, mereka benar-benar disiplin mengurangi pengeluaran tahunan mereka di kisaran US$ 30.000 atau Rp 426 juta hingga US$ 40.000 saja atau setara Rp 568 juta.

Baca Juga: Ini rahasia Natali, mantan Co-Founder Tiket.com, bisa bebas finansial di usia muda

Adcocks menambahkan, uang yang mereka peroleh dari hasil pekerjaan lepas, mereka tambahkan ke investasi mereka. Namun sejauh ini, penghasilan terbesar mereka berasal dari hasil penjualan investasi mereka.

Namun mereka tetap teguh memegang aturan penting bahwa tidak pernah menjual investasi mereka saat pasar sedang turun.

"Begitu pasar pulih dan kami mulai menghasilkan uang lagi, kami akan menarik uang keluar dan akan mengisi kembali rekening tabungan itu untuk kembali ke nilai tabungan mininum dua tahun kami," terang Courtney.

Meskipun sebagian besar uang yang dapat bekerja untuk mereka disimpang dalam bentuk investasi, Steve dan Courtney mengaku menikmati ketenangan pikiran dengan mengetahui kebutuhan mereka dan mengamankan-nya dalam rekening tabungan dan tidak khawatir saat kondisi pasar tengah turun atau bermasalah.

Baca Juga: Timbang-timbang dulu hal ini sebelum memutuskan pensiun dini

Strategi menyimpan pengeluaran untuk dua tahun mendatang membuat mereka dapat mengatasi ketika badai di pasar terjadi seperti halnya pandemi Covid-19.

Adcocks mengaku mereka tetap mengandalkan tabungan mereka untuk biaya hidup dan tidak menjual investasi apa pun, bahkan ketika kekayaan bersih mereka sempat turun sebesar US$ 200.000 pada Maret 2020 dan saat ini dalam posisi yang lebih baik dibandingkan saat pandemi tersebut.

Selanjutnya: Berikut Alasan Orang Takut untuk Berinvestasi

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru