INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Indonesia memiliki sembilan situs warisan dunia. UNESCO Jakarta setiap tahun melakukan kegiatan meningkatkan kesadaran publik bersama dengan komunitas lokal, kelompok pemuda, masyarakat sipil, media dan para pegiat perlindungan situs cagar budaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pelestarian situs warisan Dunia.
Tahun ini UNESCO Jakarta menyelenggarakan tur virtual Borobudur pada 27 April 2022. Langkah ini bekerjasama dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, serta pihak pemerintah lokal Borobudur.
Kegiatan ini menjadi dorongan untuk berbagi pengetahuan antar generasi mengenai Candi Borobudur sebagai salah satu situs warisan dunia di Indonesia. Dan bagaimana penyesuaiannya terhadap perubahan iklim dan pembangunan yang sedang berlangsung.
Sebagai bagian usaha konservasi dan preservasi terhadap dampak pariwisata massal, kawasan Borobudur telah melakukan pembatasan terhadap wisatawan yang mengunjungi zona utama selama dua tahun terakhir.
Borobudur sebagai salah satu destinasi wisata unggulan seyogianya dikembangkan sebagai wisata budaya yang berkualitas. Dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kunjungan.
“Acaman pada situs warisan dunia terutama situs alam dan monumen kuno, sangatlah nyata, termasuk pembangunan urban dan perubahan iklim. Upaya Balai Konservasi Borobudur memperkenalkan teknologi digital serta sepatu yang ramah terhadap kondisi candi untuk menyeimbangkan kebutuhan konservasi dan pelibatan pemberdayaan masyarakat," terang Moe Chiba, Kepala Unit Budaya UNESCO Jakarta, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (27/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
