Berdoa sembari memanjakan mata

Kamis, 27 Oktober 2011 | 06:33 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 24 - 30 Oktober 2011
Berdoa sembari memanjakan mata

ILUSTRASI. ilustrasi kesehatan, apel, Jakarta (05/09). Kontan/Alri kemas


Selain tawaran menapak tilas ke tempat bersejarah dalam kitab suci, wisata rohani ke luar negeri juga dibundel dengan jadwal pelesiran ke tempat wisata umum. Agar kantong tak bobol, calon peziarah perlu merencanakan pembiayaan.

Masih tergambar jelas dalam ingatan Antonius Tomy Pri Hendratmoko dan Brigitta Dwi Cahyani saat mereka mengunjungi gua di Massabielle, Lourdes, Prancis Selatan, empat tahun silam. Sebelumnya, pasangan ini hanya mengetahui tempat Bunda Maria menampakkan diri kepada Santa Bernadetta itu dari kisah yang beredar di kalangan umat Katolik.

Jika Tomy dan istrinya mengukir kenangan manis di daratan Eropa, Sandy Zefanya memilih Israel sebagai destinasi wisatanya pada 2008. Saat di sana, pria yang masih mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi ini mengunjungi Sungai Yordan. “Saya dibaptis di sungai itu,” imbuhnya.

Bagi umat Katolik, gua di Massabielle atau Sungai Yordan di Israel adalah dua dari sejumlah tempat tujuan ziarah berbungkus perjalanan wisata rohani. Umumnya, tujuan ziarah itu ke Eropa dan Timur Tengah. Jika ke Eropa, umat biasa mengunjungi Lourdes dan Vatikan. Sedangkan di Timur Tengah, destinasinya adalah lokasi yang pernah disinggahi Yesus Kristus, seperti Mesir, Israel, Palestina dan Yordania.

Biasanya perjalanan rohani ini dibalut dengan kunjungan ke tempat-tempat wisata umum yang kebetulan berdekatan dengan lokasi religius tersebut. Misalnya, biro perjalanan atau agen wisata selalu mengajak para peziarah menikmati indahnya Colosseum di Roma atau Petra di Yordania setelah mendaraskan doa.

Biaya yang harus dikeluarkan agar bisa memanjatkan doa sembari memanjakan mata itu bervariasi, tergantung lokasi tujuan dan jangka waktu lawatan. Tomy mengaku merogoh kocek hingga US$ 2.700 per orang untuk berwisata rohani selama 18 hari ke Eropa. Dia pun tak lupa menyiapkan dana cadangan sekitar € 1.000. “Karena transportasi dan akomodasi semua sudah ditanggung agen wisata,” imbuh pria yang bekerja sebagai karyawan di PT Telkomsel ini.

Sementara, Sandy mengeluarkan duit hingga Rp 15 juta agar bisa berkunjung ke Israel dan kawasan Timur Tengah selama kurun waktu 10 hari.

Menurut Marketing Manager Magnet Holyland Surya Irawan, harga setiap paket wisata berbeda-beda. Selain faktor nilai tukar mata uang, penyebab lain adalah lokasi yang dikunjungi serta musim kunjungannya.

Saat peak season, yaitu pada libur hari Natal dan Tahun Baru, Lebaran, serta liburan panjang sekolah, Magnet Holyland membanderol harga paket wisata rohani sebesar US$ 3.300. Di luar waktu itu, harganya sekitar US$ 2.800. Harga ini sudah termasuk tiket pesawat terbang, hotel bintang 4, pendamping tur, serta biaya pengurusan visa di beberapa negara seperti Mesir, Israel, dan Yordania.

Biro perjalanan ini menawarkan tiga paket wisata rohani ke Timur Tengah dengan jangka waktu 9, 10, dan 11 hari. Syarat keberangkatan adalah, satu grup terdiri atas minimal 15 orang.

Biro perjalanan juga menawarkan paket umroh sekaligus berwisata buat umat muslim. PT Sahara Kafila Wisata telah membuat Paket Wisata Umroh Plus sejak 2004. Tujuan wisatanya ke Turki, Mesir, Palestina, Yordania dan Yaman.

Manajer Operasional Sahara Lutfi Rahman bilang, harga paket umrah plus US$ 2.600 dengan kurun waktu sembilan hari plus tiga hari di salah satu dari lima negara pilihan. Turki menjadi salah satu negara tujuan favorit para wisatawan. Sementara, biro perjalanan Salam Tour tak hanya menawarkan paket umroh plus. Ada pula paket Umrah Plus Eksklusif.

Mei Adeline Silaen, Bagian Outbond Tour Ritz Tour, menjelaskan, peminat wisata rohani tak pernah sepi. Mereka memberangkatkan hingga 30 grup saban bulan di peak season. Mereka menawarkan delapan paket dengan pilihan waktu antara 12 sampai 17 hari. Harga paket beragam, mulai dari US$ 2.800 - US$ 3.700.

Memang, berbeda dengan ibadah haji yang merupakan kewajiban bagi umat muslim yang sudah mampu, wisata rohani ke luar negeri tak wajib dan bisa dilakukan kalau ada kelebihan duit. Toh, tak ada salahnya Anda mempersiapkan rencana berziarah ke Lourdes atau Kaabah di Mekkah sembari menikmati keelokan kota Paris atau pemandangan alam Turki.

Berikut ini beberapa panduan untuk mewujudkan rencana tersebut.

Model pembiayaan

Anda bisa melakukan perjalanan wisata rohani dalam waktu dekat ini dengan memanfaatkan kartu kredit. Maklum, kini banyak bank yang bekerja sama dengan biro perjalanan untuk membiayai wisata rohani. Misalnya, sejak dua tahun terakhir ini, Ritz mau menerima pembayaran dengan kartu kredit Bank BII dan Bank BCA. Jangka waktu cicilan enam bulan dengan bunga 0%.

Sedangkan Sahara menggandeng Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk membuat skema cicilan biaya umrah. Peserta tinggal membayar 20% dari total biaya kepada Sahara dan sisanya ditalangi dulu oleh BSM. Lalu, peserta tinggal mencicil kepada BSM.

Namun, perencana keuangan dari Money and Love, Freddy Pieloor tak menyarankan opsi pembiayaan ini. “Lebih baik sakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian,” katanya.

Dengan asumsi biaya wisata US$ 3.000 dan rencana keberangkatan setahun lagi, Freddy mengajak calon wisatawan menabung US$ 250 atau emas sekitar 15 gram per bulan. Jika waktu keberangkatan lebih lama, reksadana bisa menjadi pilihan instrumen pembiayaan.

Berkelompok

Berwisata dengan jumlah banyak terhitung lebih murah ketimbang pergi sendiri atau dengan pasangan. Maklum, pengeluaran bisa ditekan dan Anda tak perlu repot menyurvei lokasi. Contohnya Ritz yang menawarkan potongan biaya jika suatu perusahaan ingin memakai jasanya. “Tapi, tidak akan sebebas kalau pergi wisata sendiri,” tukas Tomy.

Asuransi perjalanan

Beberapa negara tujuan mensyaratkan Anda harus memiliki asuransi perjalanan ketika akan mengeluarkan visa. Nah, biaya yang disodorkan oleh para agen wisata terkadang belum mencakup asuransi perjalanan. Karena itu, “Belilah asuransi sesuai kebutuhan di lokasi,” pungkas Freddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru