TEKNOLOGI KENDARAAN - AMERIKA SERIKAT. Para peneliti memperkirakan sekitar 8 juta kendaraan otonom atau semi-otonom akan berada di jalanan pada tahun 2025. Sebelumnya, mobil otonom harus terlebih dahulu melalui 6 tingkat teknologi otonom.
Society of Automotive Engineers (SAE) menetapkan terdapat 6 level teknologi kendaraan otonom. Tingkatan tersebut mulai dari level terendah yakni level 0 (sepenuhnya manual) hingga level 5 (sepenuhnya otonom). Kini telah banyak pabrikan mobil yang berlomba untuk menghadirkan mobil terbaru dengan teknologi kendaraan otonom.
Baca Juga: Promosikan fitur Autopilot, Tesla dituntut di pengadilan Jerman
Berikut tingkatan level yang ada dalam teknologi kendaraan otonom:
1. Level 0 (Tidak Ada Teknologi Otonom)
Sebagian besar kendaraan di jalan saat ini merupakan kendaraan Level 0: artinya kendaraan dikendalikan secara manual. Seorang pengemudi bebas mengemudi walaupun terdapat sistem mobil yang memiliki respon aktif terhadapi setiap kejadian di jalanan. Contohnya adalah sistem pengereman darurat. Secara teknis mobil tetap dikendarai oleh pengemudi sehingga tidak memenuhi syarat sebagai teknologi kendaraan otonom.
2. Level 1 (Terdapat Bantuan Pengemudi)
Ini adalah tingkat teknologi otonom terendah, seperti penambahan fitur driving assistance. Kendaraan memiliki teknologi otonom tunggal untuk bantuan pengemudi. Salah satunya yakni cruise control sebagai pengendalian akselerasi kendaraan. Kendaraan akan dikatakan memenuhi level 1 ketika kendaraan mampu mengenali tanda terjadinya pengeraman dari fitur cruise control.
3. Level 2 (Teknologi kendaraan otonom sebagian)
Pada level 2, dikatakan sebagai teknologi tingkat lanjut namun hanya sebagian saja. Kendaraan dapat mengontrol kemudi dan akselerasi namun hanya perlambatan kecepatan. Di Level 2, teknologi otonom belum dapat melaju sendiri. Pengemudi masih duduk di kursinya dan dapat mengendalikan mobil kapan saja. Sistem Super Cruise dari Tesla dan Cadillac dari General Motors telah meluncurkan mobil yang memenuhi syarat untuk kendaraan otonom Level 2.
4. Level 3 (Teknologi Kendaraan Otonom Bersyarat)
Lompatan dari Level 2 ke Level 3 memiliki perbedaan pada perspektif teknologi. Kendaraan Level 3 ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi lingkungan sekitar. Kendaraan mampu membuat keputusan berdasarkan informasi, seperti mempercepat kendaraan saat melaju. Namun, tetap saja kendaraan masih membutuhkan keberedaan pengemudi. Pengemudi harus waspada dan siap untuk mengambil kendali jika sistem tidak dapat dijalankan dengan baik.
Audi (Volkswagen) generasi A8 2019, menjadi kendaraan Level 3 produksi pertama di dunia. Audi A8 disematkan fitur Traffic Jam Pilot, yang menggabungkan Light Distance and Ranging (LiDAR). Pemindai tersebut dilengkapi dengan sensor canggih dan kemampuan melihat banyaknya cahaya yang tersebar di sekitar kendaraan.
Audi diketahui memperbarui seri sebelumnya dengan seri terbaru yakni A8L yang berteknologi Traffic Jam Pilot.
Baca Juga: Sedikit lagi, Tesla segera merealisasikan teknologi mengemudi otonom
5. Level 4 (Teknologi Otonom tingkat lanjut)
Perbedaan utama antara teknologi kendaraan otonom Level 3 dan Level 4 yakni kendaraan Level 4 dapat melakukan intervensi ketika terjadi masalah atau kegagalan sistem. Sehingga kendaraan tidak memerlukan interaksi pengemudi dalam sebagian besar keadaan. Namun, pengemudi masih memiliki opsi untuk mengontrol kendaraan secara manual.
Kendaraan Level 4 dapat beroperasi dalam mode self-driving. Hingga kini masih sedikit negara yang melegalkan kendaraan otonom level 4. Dengan demikian, sebagian besar kendaraan Level 4 masih dalam pengawasan oleh pengemudi. Sebagai contoh:
NAVYA, sebuah perusahaan Perancis membangun dan menjual angkutan taksi Level 4 di Amerika Serikat. Kendaraan produksi NAVYA beroperasi sepenuhnya dengan tenaga listrik dan dapat mencapai kecepatan tertinggi yakni 55 mph.
Alphabet's Waymo juga telah meluncurkan layanan taksi self-driving Level 4 di Arizona, Amerika Serikat. Sebelumnya taksi tersebut telah dilakukan pengujian tanpa pengemudi selama lebih dari setahun dan menempuh 10 juta mil.
Di China, Volvo dan Baidu mengumumkan kemitraan untuk bersama mengembangkan kendaraan listrik Level 4 yang akan melayani robotaxi di Cina.
6. Level 5 (Teknologi Kendaraan Otonom Penuh)
Kendaraan level 5 tidak membutuhkan sama sekali perhatian pengemudi. Kendaraan Level 5 bahkan tidak memiliki kemudi atau pedal akselerasi dan pengereman. Kendaraan akan bebas dari proses geofencing.
Hingga tahun 2020, perusahaan seperti Tesla telah mengklaim bahwa teknologi kendaraan otonom level 5 akan segera diluncurkan. Tentunya menarik karena sebagaian besar pabrikan mobil di dunia telah berlomba untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom. Bagaimana dengan masa depan mobil di Indonesia?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News