Bicara dengan ponsel, yuk

Jumat, 29 Juni 2012 | 10:45 WIB Sumber: Harian KONTAN, 27 Juni 2012
Bicara dengan ponsel, yuk

ILUSTRASI. Portugal vs Israel: Tekuk Blue and Whites 4-0, Selecao memukau jelang Euro 2021


Apple bukanlah vendor pertama yang menghadirkan fitur perintah suara. Namun, tak bisa dipungkiri, Apple satu-satunya pabrikan yang mampu menghadirkan kehebohan dan rasa penasaran pengguna produk lain ketika membenamkan Siri di iPhone. Sukses semacam inilah yang kemudian ingin diikuti para pesaing Apple.

Kemampuan yang ditawarkan Siri di iPhone memang seperti mewujudkan imajinasi ke dalam dunia nyata. Sebagian dari Anda tentu masih ingat dengan film serial televisi Knight Rider yang tenar di 1980-an. Dalam film yang dibintangi David Hasselhoff, si mobil bisa berkomunikasi dengan pengendaranya.

Yang lebih anyar, Anda mungkin mengenal kemampuan Jarvis, komputer super yang sangat membantu Tony Stark di film Iron Man. Film ini sebetulnya sudah hadir lebih dulu dalam versi komik sejak tahun 1963. "Apple dari dulu piawai mengemas sesuatu yang sebetulnya bukan inovasi dia. Ketika diperkenalkan, orang merasa butuh," kata Lucky Sebastian, pengamat telepon seluler.

Kehebatan Apple adalah menghadirkan teknologi serupa untuk semua orang yang menggunakan iPhone. Kesan "wah" kian bertambah lantaran Siri hadir secara eksklusif sehingga memancing rasa iri dan penasaran pengguna smartphone lain. Tak heran, para pesaing Apple penasaran berupaya menandinginya.

Pelafalan harus benar

Samsung, misalnya, membenamkan S-Voice di setiap Samsung Galaxy S III yang mereka jual. Samsung memastikan, fitur ini hanya hadir di seri terbaru Galaxy ini dan tidak terdapat pada seri ponsel Samsung lainnya. Di Indonesia, gadget seharga Rp 7 juta ini dipasarkan mulai 7 Juni 2012.

Tak jauh berbeda dengan Siri, S-Voice juga mampu menjawab perintah suara seperti menjawab pertanyaan soal kondisi cuaca, navigasi, mengetik SMS, melakukan panggilan telepon, atau mengatur alarm.

Rekan senegara Sam-sung, LG Mobile Electronics, juga tidak mau ketinggalan. Dua smartphone LG, yaitu Optimus Vu dan LG Optimus LTE II, pun dibekali fitur serupa yang diberi nama Quick Voice. Sayang, besar kemungkinan Optimus LTE tidak akan masuk ke Indonesia lantaran tidak satu pun operator seluler menyediakan koneksi LTE alias long term evolution. Sementara itu, Optimus Vu juga belum jelas kapan akan menyambangi Indonesia.

Seperti kedua seterunya tadi, Quick Voice bisa pula mengakses panggilan suara, SMS, kalender, pengaturan jadwal, dan pencarian web. Selain itu, pengguna bisa mencari video di YouTube dengan perintah suara.

Meski menawarkan banyak kemudahan, keberadaan fitur perintah suara ini semestinya tidak menjadi alasan utama konsumen membeli ponsel pintar. Apalagi, jika ternyata hanya bahasa Indonesia yang mampu Anda lafalkan secara sempurna.

Saat ini belum ada fitur perintah suara bawaan pabrik ponsel yang mendukung penggunaan bahasa Indonesia. Kebanyakan memakai bahasa Inggris. Bahkan, bahasa Inggris pun harus Anda lafalkan secara sempurna. Jika tidak, ponsel pintar tersebut tak akan memahami perintah Anda.

Kesimpulannya, meski Indonesia merupakan pasar yang sangat empuk untuk produk ponsel pintar, para produsen smartphone berfitur perintah suara belum memprioritaskan Indonesia sebagai target pasar serius.

Mobile Phones Senior Product Marketing Manager PT Samsung Electronics Indonesia, Fabiant Kayatmo, mengakui pihaknya sudah menyampaikan kepada kantor pusat Samsung di Korea agar S-Voice bisa mengakomodasi pengguna berbahasa Indonesia. "Sampai saat ini belum ada update dari headquarter," ujar Fabiant.

Jadi, harap bersabar hingga smartphone memahami bahasa manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru