INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Lonjakan jumlah turis asing serta aktivitas turis lokal yang tidak kendur membuat kinerja bisnis pebisnis wisata semakin moncer saja. Apalagi didukung tren melancong yang lagi naik daun belakangan ini. Ambil contoh salah satu lini bisnis Panorama Group yakni Panorama JTB Tours.
Menurut Fenny Maria, Chief Marketing Officer Panorama JTB Tours. ia proyeksi kinerja perusahaan ini bakal tumbuh 10% di kuartal III tahun ini dibanding periode serupa tahun lalu. Hasil ini tidak terlepas dari aktivitas yang Panorama lakoni. Seperti gencar menjajakan paket wisata lewat pameran dan yang lain. "Kami juga mengambil momen di bulan tertentu, seperti Agustus dan September yang hasilnya bagus. Lantaran penjualan Juli kendur karena usai libur Lebaran," tutur Fenny kepada KONTAN, Rabu(25/10).
Sayang, ia masih belum bisa menghitung target bisnis sampai akhir tahun ini lantaran penjualan paket liburan hingga kini masih terus berlangsung. Ia proyeksi seluruh hasil capaian kinerja perusahaan ini baru bisa terlihat awal tahun depan.
Sambil jalan, Panorama terus menggenjot penjualan paket wisata hingga akhir tahun ini. Maklum, di periode tersebut adalah masa high season.Biasanya di periode tersebut banyak peminat outbound termasuk juga inbound. Khusus untuk outbound, pihaknya menawarkan beberapa paket wisata winter holiday. Seperti ke Jepang, Korea Selatan, hingga Eropa. Malah, ia menyiapkan destinasi khusus ke Hokkaido di liburan akhir tahun ini dengan memakai pesawat carteran khusus dari Garuda langsung ke sana. "Lewat cara ini, kami optimistis penjualan di akhir tahun ini akan meningkat," tuturnya tanpa merinci lebih lanjut.
Tak mau ketinggalan, PT Bayu Buana Tbk, menurut Agustinus Kasjaya Pake Seko, Presiden Direktur Bayu Buana, perusahaan ini menargetkan pertumbuhan pendapatan bisa melonjak 15% dari tahun lalu. Sementara laba operasipun ia harap bisa melonjak hingga 50% di akhir tahun ini.
Supaya target tercapai, Bayu Buana sudah menyiapkan sejumlah paket wisata yang tidak terlalu mahal. "Dari segi destinasi kami punya pilihan di seluruh dunia, bisa Eropa, Amerika, China, Jepang, Korea Selatan, Australia atau yang lainnya," katanya ke KONTAN.
Sayang, ia tidak merinci target pendapatan dan laba sampai akhir tahun ini. Begitu pula kontribusi pendapatan dari outbound dan inbound.
Sedangkan pemain lain, PT Smailing Tour and Travel Services mencatat hasil kinerja di kuartal III tahun ini bisa sama dari periode sebelumnya. Meski begitu ia berharap hasil akhir bisa lebih baik. "Kami targetkan 80% sesuai harapan kami," kata Putu Ayu Aristyadewi, Vice President Marketing and Communication Smailing Tour and Travel,
Menurutnya, masih belum pastinya proyeksi tersebut lantaran dalam bisnis wisata ada musim liburan dan musim memasuki masa low season. "Memang hampir semua biro wisata seperti itu. Misalnya bulan Januari, Agustus dan November low season. Ada juga yang ramai seperti Lebaran, libur sekolah atau winter," katanya.
Mumpung jelang akhir tahun, Smailing Tour bakal terus menggaet calon pelancong di akhir tahun ini. Saat ini saja pihaknya sudah melakukan penjualan beragam paket wisata, baik lokal atau mancanegara dengan beragam promosi dan iming-iming.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News