HEWAN - Ukurannya yang kecil membuat beberapa serangga paling mematikan di dunia berikut ini sulit untuk dideteksi keberadaannya. Mari cari tahu bahayanya.
Meski berukuran kecil, ada banyak serangga di dunia yang mampu menyebabkan masalah besar pada manusia. Pada tahap terparah, serangga-serangga ini bahkan bisa menyebabkan kematian.
Lalu, apa saja serangga paling mematikan di dunia? Berikut adalah daftar sepuluh teratas.
Baca Juga: Cari Tahu 10 Spesies Hewan Tertua yang Masih Hidup di Bumi
10. Nyamuk
Di peringkat kesepuluh ada nyamuk. Hewan kecil penghisap darah ini pada kenyataannya mampu menyebabkan kematian. Mengutip Times of India, nyamuk bertanggung jawab atas meninggalnya lebih dari 1 juta orang di dunia per tahun. Beberapa jenis nyamuk memang mampu menyebarkan penyakit demam berdarah, malaria, dan zika.
9. Lebah Madu Afrika
Berikutnya ada lebah madu Afrika yang juga mendapatkan julukan "killer bee" alias lebah pembunuh. Lebah ganas ini mampu mengejar target hingga ratusan meter jika merasa terusik. Lebih buruknya lagi, lebah ini kerap mengejar target secara berkelompok. Sengatannya bisa menyebabkan nyeri, bengkak, gatal, hingga demam berkepanjangan.
Baca Juga: 5 Tanaman Hias Ini Tak Boleh Diletakkan di Pintu Masuk Rumah Menurut Feng Shui
8. Semut Api
Semut api sangat cocok tinggal di kawasan tropis dengan cuaca hangat. Indonesia jadi salah satu habitat favorit semut api. Semut berwarna merah ini jelas sering Anda lihat di banyak lokasi. Jika merasa terancam, semut api mampu menyuntikkan racun yang menimbulkan rasa gatal, kemerahan, nyeri, dan kebengkakan.
7. Botfly
Lalat botfly mampu menelurkan larvanya di sebagai parasit di dalam kulit manusia. Meski tidak secara langsung menyebabkan kematian, namun infeksi yang ditimbulkan dari larva bisa sangat berbahaya. Larva yang tinggal di lapisan kulit manusia juga bisa menyebabkan rasa sakit.
Baca Juga: Foto Bumi dari Sudut Pandang Tak Terduga Ini Bikin Netizen Tercengang
6. Pinjal
Pinjal adalah serangga yang berukuran sangat kecil seperti kutu. Serangga ini banyak dijumpai di Indonesia. Kemampuannya melompat dengan cepat membuat pinjal sulit dibunuh. Gigitan pinjal umumnya menyebabkan rasa gatal. Karena kerap hidup di tubuh hewan, pinjal kadang mampu menularkan penyakit seperti pes.
5. Tawon Raksasa Asia
Asian Giant Hornet alias tawon raksasa Asia memiliki ukuran hampir setelapak tangan orang dewasa dan mampu melesat dengan kecepatan 40 km per jam. Sengatan spesies lebah terbesar di dunia ini mampu menimbulkan reaksi alergi parah, kerusakan jaringan tubuh, hingga kematian.
Baca Juga: Cara Melatih Anak Kucing Agar Buang Air di Kotak Pasir, Lakukan Beberapa Hal Ini
4. Semut Peluru
Bullet Ant alias Semut Peluru terkenal sebagai serangga dengan sengatan paling menyakitkan di dunia. Oleh mereka yang pernah merasakannya, sengatan semut peluru menimbulkan rasa sakit seperti ditembak oleh peluru senapan. Meski tidak terlalu mematikan, namun rasa sakit yang ditimbulkan bisa bertahan sangat lama.
3. Semut Tentara
Masih dari kalangan semut, serangga paling mematikan di dunia berikutnya adalah Driver Ant yang dalam koloni bertugas sebagai tentara. Dengan rahang yang kuat dan kebiasaannya menyerang dalam kelompok, semut jenis ini mampu membunuh mangsa berukuran besar, termasuk manusia.
Baca Juga: Sejarah Vatikan, Jadi Pusat Agama Katolik dan Negara Terkecil di Dunia
2. Kissing Bug
Disebut Kissing Bug atau serangga pencium bukan karena perilakunya yang lembut, melainkan karena kebiasaannya menggunakan mulut untuk menyebarkan penyakit chagas ke target, termasuk manusia. Dalam catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit chagas memiliki gejala seperti demam, diare, mual-mual, bahkan gangguan jantung jika tidak ditangani dengan tepat.
1. Lalat Tsetse
Di peringkat pertama dalam daftar serangga paling mematikan ini adalah lalat Tsetse. Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), lalat Tsetse mampu menelurkan parasit di tubuh manusia yang menyebabkan penyakit tidur. Penyakit tidur terjadi dalam dua tahap. Pertama, menyebabkan gejala ringan seperti flu. Kedua, menyebabkan gejala yang lebih parah yang memengaruhi otak dan sistem saraf pusat dengan kematian sebagai puncaknya. Lalat Tsetse masih hidup dengan bebas di beberapa wilayah Afrika.
Tonton: Jangan Sepelekan, Ini 10 Tanda Tanda Ginjal Anda Bermasalah
Selanjutnya: Cara Lapor Diri PPG Guru Tertentu 2025 Secara Online, Ikuti Agar Prosesnya Lancar
Menarik Dibaca: 9 Langkah Menyusun Rencana Harta Waris di 2025 agar Aset Terbagi Rapi dan Adil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
