Cek Syarat Monetisasi Konten FB Pro Terbaru, Meta Larang Unggah Video Kreator Lain

kFACEBOOK - Simak syarat monetisasi Konten Facebook Pro terbaru. Dalam era digital saat ini, media sosial tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga menjadi lahan produktif untuk menciptakan penghasilan.

Salah satu inovasi dari Facebook yang mendukung para kreator konten adalah fitur FB Pro (Facebook Professional Mode).

FB Pro (Facebook Professional Mode) merupakan fitur dari Facebook yang memungkinkan pengguna mengubah profil pribadi mereka menjadi akun profesional.

Nah, kabar terbaru adalah sistem Facebook akan mendeteksi adanya video duplikat, platform akan mengurangi distribusi dari salinan video tersebut untuk mencegahnya mencuri jumlah penayangan dari kreator asli.

Melansir dari laman Creators.facebook.com Meta juga mengatakan sedang menjajaki cara-cara untuk memberi penghargaan yang pantas kepada kreator, seperti menguji fitur yang menambahkan tautan yang mengarahkan penonton ke konten asli.

Dengan mengaktifkan mode profesional ini, pengguna dapat mengakses berbagai alat bantu untuk membangun audiens, menganalisis performa konten, serta memonetisasi aktivitas mereka secara langsung.

Fitur ini menjadi peluang besar bagi siapa pun yang ingin serius mengembangkan personal branding dan meraih penghasilan melalui platform Facebook.

Fitur Utama FB Pro

Dengan mengaktifkan mode Pro, kreator konten dapat mengakses berbagai alat dan fitur yang dirancang untuk mengakses layanan ini.

Dasbor Profesional: Menyediakan analitik mendalam tentang performa konten dan interaksi audiens.
Penjadwalan Konten: Memungkinkan kreator menjadwalkan postingan untuk waktu tertentu.
Pengelolaan Komunitas: Opsi untuk membuat dan mengelola grup atau komunitas.
Fitur Monetisasi: Akses ke berbagai opsi monetisasi seperti iklan in-stream, langganan penggemar, dan konten bermerek.
Siaran Langsung Berkualitas Tinggi: Kemampuan untuk melakukan live streaming dengan kualitas lebih baik.
Interaksi dengan Pengikut: Alat untuk berinteraksi dengan pengikut secara lebih efektif.

Opsi Monetisasi di FB Pro

Ada beberapa penjelasan terkait opsi menguangkan halaman Facebook Pro.

Lewat Audiens

Iklan di Reels: Menyisipkan iklan di antara video Reels yang ditonton oleh pengguna.
Kemitraan Merek: Bekerja sama dengan merek untuk konten bersponsor.
Donasi dan Merchandise: Menerima donasi langsung dari penggemar atau menjual merchandise melalui platform pihak ketiga.

Lewat Sistem Monetisasi Facebook

Langganan Penggemar: Memungkinkan pengikut untuk berlangganan dengan biaya bulanan untuk konten eksklusif.
Bintang (Stars): Penggemar dapat mengirim bintang sebagai bentuk dukungan finansial selama live streaming atau pada konten tertentu.
Iklan In-Stream: Menampilkan iklan saat melakukan Live Streaming dengan syarat ketentuan tertentu.

Syarat Monetisasi FB Pro

Untuk dapat memonetisasi konten melalui FB Pro, kreator harus memenuhi beberapa syarat, dilansir dari laman Creators Facebook.

Usia dan Lokasi minimal 18 tahun dan berada di negara yang mendukung program monetisasi Facebook.
Kepatuhan dan mematuhi Kebijakan Monetisasi Konten Facebook, termasuk tidak mengandung kekerasan, konten seksual eksplisit, atau pelanggaran hak cipta.
Konten Original dan tidak melanggar hak cipta pihak lain.
Autentikasi Akun berhasil diverifikasi dan menggunakan nama asli atau nama brand yang dikenal.

Melansir dari The Verge, Meta melalui Facebook mulai menindak akun-akun yang mencuri dan memposting ulang konten dari pengguna lain sebagai upaya untuk mengurangi spam di linimasa pengguna.

Meta mengumumkan pada awal pekan ini bahwa kreator yang berulang kali menggunakan ulang video, foto, atau postingan teks milik orang lain akan kehilangan akses ke program monetisasi Facebook selama periode tertentu.

Hal ini turut berpengaruh terhadap distribusi postingan dan terancam pengurangan audiens di platform tersebut.

Pastikan kreator mematuhi aturan dan syarat terbaru agar monetisasi FB Pro berhasil. Demikian informasi seputar syarat terbaru monetisasi Konten Facebook Pro pada versi Beta.

Tonton: Strategi Jaecoo Bersaing di Pasar Indonesia