INDUSTRI PROPERTI - Dengan bekal pengalaman bekerja di banyak hotel dan pendidikan manajemen hotel, Dicky Sumarsono memberanikan diri mendirikan perusahaan operator hotel bernama Azana Hotel & Resort Management pada tahun 2014. Walau baru empat tahun berdiri, Azana sudah mengelola 31 hotel di seluruh Indonesia. Ini kisahnya?
Berdiri pada awal tahun 2014, Azana Hotels and Resort Management dinilai mulai berhasil menancapkan kukunya di bisnis perhotelan Tanah Air. Penilaian itu didasarkan pada makin banyaknya hotel di Indonesia yang dikelola oleh Azana.
Keberhasilan perusahaan perhotelan yang bermarkas di Solo, Jawa Tengah ini tak lepas dari tangan dingin sang pemimpin yang juga pendiri perusahaan yakni Nicolaus Dicky Sumarsono.
Pria yang akrab disapa Dicky ini sekarang menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) alias Presiden Direktur Azana.
Saat berbincang dengan KONTAN beberapa waktu lalu, Dicky menyatakan, dirinya tidak pernah mengira bisa terjun di bisnis perhotelan. Apalagi, dia berasal dari keluarga dari strata ekonomi biasa-biasa saja, sedangkan untuk bisa berbisnis hotel pastinya membutuhkan modal yang besar.
Dicky kecil mengaku ingin menjadi pilot pesawat tempur, makanya ia berniat masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dan menjadi prajurit Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).
Namun, sebuah momen mengubah jalan hidup pria kelahiran 16 Desember 1971 tersebut. Saat duduk di bangku SMA di Jakarta, Dicky mengaku masuk ke hotel untuk mengantarkan pesanan pastel yang merupakan bisnis yang dijalankan kakaknya.
Di situlah momen jatuh hati Dicky kepada hotel. Dia melihat hotel sebagai tempat yang menyenangkan karena semua terlihat rapi dan menarik. "Dalam hati saya, hotel kok bagus ya, karyawannya berpakaian rapi dan pelayanannya baik sekali," ujarnya sambil mengenang momen tersebut.
Dari situ pula, Dicky memutuskan untuk mengurungkan niat masuk AKABRI. Dia kemudian memilih untuk mendalami sekolah terkait perhotelan dengan masuk ke Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.